ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Delapan negara penghasil minyak nan tergabung dalam OPEC+ dapat meningkatkan produksi hingga 411.000 barel per hari pada bulan Juli. Mengutip CNBC International, Jumat (30/5/2025), dua delegasi OPEC+ mengatakan ini.
Perlu diketahui, pasar memang tengah menunggu keputusan akhir mengenai produksi bulan Juli. Delapan produsen utama Rusia dan Arab Saudi, berbareng Aljazair, Irak, Kazakhstan, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab (UEA) bersiap untuk meninjau kondisi pasar dan menyelesaikan langkah-langkah produksi mereka pada tanggal 31 Mei.
Sebelumnya, negara-negara ini telah melaksanakan dua rangkaian pemotongan produksi sukarela. Satu, dengan total 1,66 juta barel per hari, bertindak hingga akhir tahun depan dan lainnya, memangkas produksi mereka sebesar 2,2 juta barel per hari tambahan hingga akhir kuartal pertama.
Sejak itu mereka sepakat untuk secara berjenjang meningkatkan produksi sebesar 1 juta barel per hari selama April-Juni. Termasuk kenaikan 411.000 barel per hari di setiap bulan ini dan bulan depan.
"Peningkatan lebih lanjut sebanyak 411.000 barel per hari pada bulan Juli dapat disepakati akhir pekan ini," kata delegasi OPEC+, nan berkomentar secara anonim mengingat sensitivitas diskusi, tambah laman itu lagi.
Permintaan minyak mentah biasanya meningkat selama musim panas, mengingat konsumsi bahan bakar jet dan bensin nan lebih tinggi untuk perjalanan musiman, berbareng dengan peningkatan pembakaran minyak mentah untuk menghasilkan listrik bagi AC di beberapa negara Timur Tengah. Hal ini dapat memberikan support pada nilai minyak nan telah berjuang di tengah ketidakpastian pasar nan lebih luas nan dipicu oleh tarif Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah berjangka Brent dengan masa kedaluwarsa Juli diperdagangkan pada US$65,31 per barel pada pukul 12:44 siang waktu London, naik 0,63% dari nilai penutupan Kamis. Kontrak Nymex WTI bulan depan berada pada US$62,22 per barel, lebih tinggi 0,61% dari penyelesaian hari sebelumnya.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Harga Komoditas Jeblok, Begini Nasib Saham Minyak
Next Article Rusia dan OPEC+ Bikin Harga Minyak Membara