ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang terbesar dalam sektor pariwisata Singapura. Pada periode Januari hingga September 2024, visitor RI telah menyumbang sekitar SG$2,13 miliar alias sekitar Rp26,2 triliun.
"Seperti nan Anda tahu, Indonesia terus menjadi pasar utama bagi pariwisata Singapura," kata Mohamed Hafez Marican, Area Director STB Indonesia, di Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).
Berdasarkan info STB, Indonesia juga merupakan negara nomor dua penyumbang visitor terbanyak setelah China. Sepanjang 2024, RI menyumbang 2,49 juta pengunjung, meningkat 8% dari 2,3 juta pada tahun 2023, sementara China sendiri menyumbang 3,08 juga visitor pada periode nan sama.
"(Meski nomor visitor meningkat tahun 2024) tapi tetap belum setinggi apa nan kami capai sebelum Covid-19, di mana tahun 2019 kami menerima 3,1 juta visitor dari Indonesia," ujar Hafez.
Pada 2024, salah satu negara tetangga RI tersebut telah menerima 16,5 juta visitor mancanegara, di mana jumlah ini meningkat 21,5% dari tahun 2023. Pada periode tersebut, penerimaan pariwisata Singapura mencapai SG$22,4 miliar (Rp276,4 triliun), naik 10% dibandingkan tahun sebelumnya nan mencatat SG$20,3 miliar.
Penerimaan pariwisata sepanjang tahun 2024 juga diperkirakan STB mencapai pemisah atas dari rentang proyeksi sebesar SG$27,5 miliar hingga SG$29,0 miliar.
Namun, menurut info Singapore Tourism Board (STB), jumlah pendapatan tersebut tidak termasuk aktivitas sightseeing (tamasya), entertainment, dan gaming nan mencapai SG$4,6 miliar (Rp56,7 triliun) sepanjang tahun 2024.
Di antara kategori pengeluaran, aktivitas berbelanja (shopping) dan akomodasi muncul sebagai penyumbang terbesar dengan masing-masing senilai SG$3,9 miliar (Rp48,1 triliun), diikuti oleh makanan & minuman (F&B) senilai SG$3,2 miliar (Rp39,5 triliun). Keduanya mengalami pertumbuhan pada tahun 2024.
(tfa/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prospek Bisnis Parfum di Tengah Bayang-Bayang Deflasi
Next Article Daftar 20 Rumah Sakit Terbaik di Dunia 2024, Maaf Tak Ada Indonesia