Nasihat Investasi Warren Buffett Agar Sukses Jadi Pensiunan Kaya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Sejahtera di masa pensiun menjadi angan semua orang. Untuk mencapai kemapatan finansial perlu strategi dalam berinvestasi agar mempunyai duit nan cukup bisa membawa ketenangan di hari tua.

Warren Buffett, salah satu penanammodal kawakan dan CEO Berkshire Hathaway mengungkapkan pentingnya mempunyai tujuan nan jelas saat pensiun. Banyak orang Amerika menganggap pensiun sebagai waktu untuk berakhir bekerja dan "bersantai" hingga akhir hayat.

Namun, melansir Go Banking Rates, Buffett menyarankan untuk mengubah langkah pandang ini. Ia beranggapan bahwa pensiun semestinya dianggap sebagai fase baru dalam kehidupan, bukan waktu untuk "mematikan diri."

Tanpa tujuan nan jelas, pensiunan berisiko menghadapi masalah kesehatan nan dapat menurunkan kualitas hidup mereka, apalagi memperpendek usia. Pendekatan ini terbukti efektif bagi Buffett sendiri, nan meskipun telah berumur 92 tahun, tetap memimpin salah satu perusahaan terbesar di dunia, Berkshire Hathaway.

Bahkan style hidupnya nan terkenal dengan pola makan kurang sehat, seperti menyukai cheeseburger, es krim, dan Coca-Cola, tidak menghentikan semangatnya dalam bekerja.

Selain itu, Buffett menekankan pentingnya menjaga keamanan finansial saat pensiun. Ia tidak menyarankan untuk sepenuhnya meninggalkan support finansial terhadap keluarga, tetapi dia mengingatkan para pensiunan untuk terlebih dulu memastikan kesejahteraan finansial pribadi.

Jika terlalu banyak memberikan support finansial kepada personil keluarga, pensiunan dapat terjebak dalam masalah finansial nan susah dipulihkan lantaran tidak ada sumber pendapatan tetap selama pensiun. Ini bukanlah sikap egois, melainkan pendekatan praktis.

Buffett menyarankan agar pensiunan menggunakan sebagian besar biaya pensiun untuk kesejahteraan diri sendiri, dan baru memikirkan warisan ketika mereka mendekati akhir hidup.

Mengenai jumlah nan ideal untuk diwariskan, Buffett dalam bukunya "Tap Dancing to Work: Warren Buffett on Practically Everything, 1966-2013" menyatakan bahwa jumlah nan tepat adalah "cukup banyak sehingga mereka merasa bisa melakukan apapun, tetapi tidak begitu banyak sehingga mereka tidak melakukan apa-apa."

Buffett juga memberikan nasihat nan terkenal mengenai strategi investasi. Salah satu saran paling dikenal adalah untuk berinvestasi dalam biaya indeks S&P 500. Menurutnya, banyak orang membikin investasi terlihat lebih rumit dari nan sebenarnya, padahal strategi sederhana seperti membeli biaya indeks berbiaya rendah adalah pilihan terbaik bagi kebanyakan investor.

Buffett menekankan bahwa dengan masa pensiun nan bisa berjalan hingga 30 tahun alias lebih, mempunyai alokasi biaya di saham tetap relevan bagi para pensiunan. Bahkan, menurutnya, mencoba mengalahkan pasar adalah tugas nan nyaris mustahil bagi penanammodal ahli sekalipun, terutama setelah memperhitungkan biaya manajemen dan administrasi.

Oleh lantaran itu, Buffett menyarankan agar 90% portofolio investasinya, apalagi setelah dia meninggal, dialokasikan pada biaya indeks S&P 500. Ini adalah langkah nan efisien untuk menghindari biaya berlebihan dalam akun investasi, nan dapat mengurangi hasil akhir investasi seiring berjalannya waktu.

Hubungan Buffett dengan para penasihat finansial juga menarik. Banyak penasihat finansial nan mengutip Buffett sebagai salah satu penanammodal terbaik sepanjang masa, sementara nan lain mengkritik kesederhanaan nasihat investasinya.

Beberapa penasihat beranggapan bahwa alokasi 90% pada S&P 500 terlalu besar, terutama bagi mereka nan sudah berumur pensiun. Namun, Buffett menanggapi bahwa para penasihat mempunyai insentif untuk membikin investasi terlihat lebih rumit agar mereka bisa menghasilkan lebih banyak uang.

Ia apalagi mengatakan bahwa jika semua orang menyadari sungguh sederhananya investasi, 90% pendapatan para penasihat bakal hilang.

Dalam kritik tajam terhadap bumi penasihat keuangan, Buffett pernah berkata, "Anda bisa menggunakan monyet nan melempar dart ke laman [pasar saham], dan setelah menghilangkan biaya manajemen, saya bakal bertaruh pada monyet-monyet itu dibanding penasihat keuangan."


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos MI Bocorkan Jurus Investasi Saat IHSG & Rupiah Melemah

Next Article Petuah Langka Warren Buffet: 7 Kebiasaan Ini Bikin Orang Susah Kaya

Selengkapnya