ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Penipuan acap kali mengatasnamakan pihak bank alias lembaga tertentu. Salah satu modusnya adalah dengan meminta korban mengakses tautan (link), meminta info pribadi, hingga ada pula nan meminta untuk mengunduh aplikasi melalui pesan singkat alias telepon.
Penipuan dengan modus tersebut disebut sebagai penipuan rekayasa sosial alias social engineering. Mengutip dari media sosial resmi Bank Mandiri pada Senin (12/5/2025), trik penipuan ini untuk memanipulasi ilmu jiwa korban agar tanpa sadar memberikan info krusial seperti nomor dan masa bertindak kartu kredit/debit, PIN, Card Verification Value (CVV), Card Verification Code (CVC) password, hingga kode One Time Password (OTP).
Setelah itu, penipu juga mengirimkan tautan (link) aplikasi tiruan (fake apps) nan mirip dengan aplikasi resmi lembaga tertentu. Ketika korban mengunduh aplikasi tiruan dan melakukan log in, maka info pribadi korban bisa langsung terakses oleh pelaku penipuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, penipu juga punya modus lain seperti menawarkan jasa alias support (istilah lainnya Quid Pro Quo). Padahal, tawaran support ini dimanfaatkan penipu untuk berupaya meyakinkan calon korban agar mau memberikan info alias melakukan tindakan tertentu.
Modus lainnya dalam penipuan ialah melalui surat elektronik (surel) alias email, alias biasa disebut pesan tiruan (phishing). Pelaku penipuan mengirimkan surel alias pesan nan menyatakan bahwa pesan tersebut berasal dari bank alias pihak lain, nan dijadikan kesempatan untuk mendapatkan info sensitif milik korban.
Terkait perihal ini, Bank Mandiri memberikan tips agar terhindar dari penipuan tersebut di atas. Pertama, jangan klik sembarang tautan mencurigakan dari nomor nan tidak dikenal. Lebih baik abaikan saja tautan tersebut.
Kedua, patut untuk selalu mengecek sumber original alias akun resmi lembaga mengenai jika Anda beriktikad mengunggah aplikasi alias situs tertentu. Ketiga, selalu jaga kerahasiaan info pribadi seperti OTP, nomor kartu kredit/debit, masa bertindak kartu, CVV/CVC, dan nomor PIN.
Terakhir, perlu untuk menerapkan rasa berprasangka jika ditawarkan hal-hal nan mencurigakan. Alangkah lebih untuk menghubungi langsung ke akun resmi alias call center resmi untuk mendapatkan keabsahan info dan terhindar dari penipuan.
(kil/kil)