ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Biro antariksa Amerika Serikat, Nasa memprediksi potensi musibah besar nan membikin banyak wilayah tenggelam, nan disebabkan perubahan iklim. Jakarta masuk dalam wilayah nan diprediksi terdampak.
Menurut ramalan NASA, ketinggian air laut bakal meningkat sekitar 3-6 kaki pada 2100 mendatang. Jika perihal itu menjadi kenyataan, ratusan juta orang berpotensi kehilangan tempat tinggal.
Wilayah pesisir dengan populasi padat disebut berada di periode kepunahan lantaran terancam tenggelam. Setidaknya ada 10 kota besar di beragam bagian bumi nan berpotensi tenggelam.
Jakarta masuk dalam daftar tersebut, dikutip dari Sciencing, Sabtu (31/5/2025).
Tanda-tanda petaka ini mulai terlihat dari kejadian banjir nan paling umum dan makin sering terjadi. Di awal Maret 2025 saja, banjir sudah menggenangi beberapa area Jabodetabek dan Jawa. Bahkan, area Bekasi mencatat kondisi banjir terparah dibandingkan 2016 dan 2020.
"Jakarta diketahui merupakan salah satu kota nan paling sigap tenggelam di dunia. Masalah ini kian ekstrem, hingga pemerintah Indonesia memilih memindahkan ibu kota [ke IKN]," tulis laporan Sciencing.
Sciencing melaporkan Jakarta sudah mulai mengalami proses tenggelam dengan air nan naik 17 cm per tahun. Secara geografis, Jakarta terletak di dataran rendah nan dulunya didominasi oleh rawa.
Ada 13 sungai nan mengalir melalui wilayah perkotaan hingga ke Laut Jawa, sehingga seluruh wilayah sangat rentan terhadap naiknya permukaan air. Jakarta juga telah mengalami peningkatan jumlah banjir sejak pergantian abad.
Banjir paling parah terjadi pada tahun 2007, ketika musibah itu merenggut 80 nyawa dan menimbulkan kerugian hingga ratusan juta dolar.
Sciencing juga menyinggung keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN pada 2022. Laman tersebut mengatakan akibat banjir nan tinggi di Jakarta merupakan salah satu argumen pemindahan tersebut, dibarengi dengan polusi dan penyumbatan di mana-mana.
"Ibu kota baru nan dinamai IKN diprediksi bakal rampung sepenuhnya pada 2045. Pada saat itu, IKN kemungkinan menjadi pelarian dari Jakarta nan tenggelam," tertulis dalam laporan Sciencing.
Selain Jakarta, simak daftar kota-kota besar lainnya nan diprediksi bakal punah lantaran tenggelam nan dipicu perubahan iklim, menurut laporan Sciencing:
Yangon, Myanmar
Yangon mempunyai populasi sebanyak 5,7 juta orang pada 2024. Sama seperti kota-kota terancam lainnya, Yangon juga kerap dihadang musibah banjir.
Yangon terletak hanya beberapa kilometer dari Sesar Sagaing. Jika gempa bumi besar melanda wilayah tersebut, sumur air tanah dapat runtuh dan menenggelamkan sebagian besar kota.
Bangkok, Thailand
Bangkok mempunyai populasi sekitar 11,2 juta orang pada 2024. Dari tahun-ke-tahun, Bangkok telah kehilangan wilayah daratan lantaran peningkatan air laut.
Garis pantainya bakal merayap lebih dalam, diperkirakan mencapai lebih dari satu kilometer setiap tahun. Dalam satu abad, kebanyakan dari kota Bangkok diprediksi bakal lenyap.
Manila, Filipina
Manila adalah ibu kota Filipina nan mempunyai 14,9 juta masyarakat pada 2024. Ekstraksi air tanah dan aktivitas seismis dari volkanu Taal nan aktif membikin Manila menjadi area nan tidak stabil.
Kota ini mempunyai level 'tenggelam' nan cepat, ialah 4 inci per tahun alias lebih tinggi dari rata-rata kenaikan level air laut dunia per tahun. Masalah lainnya adalah kerusakan rimba mangrove di Manila di sepanjang Manila Bay.
Pohon-pohon di rimba itu selama ini menjadi penghadang erosi di Manila. Sejak memasuki abad ke-20, sebanyak 130.000 hektar rimba mangrove di sepanjang Manila Bay telah ditebang.
Megalopolis Guangdong-Hong Kong-Makau
Area ini merupakan nan terbesar dan paling banyak area urbannya di seluruh dunia. Diestimasikan populasinya mencapai 86,9 juta orang pada 2024. Keseluruhan area urbannya terkonsentrasi di antara Pearl River Delta dekat Laut China Selatan.
Pearl River Delta diperkirakan mempunyai kenaikan air laut setinggi 5 kaki pada 100 tahun mendatang. Dengan level tersebut, tak menutup kemungkinan area ini bakal tenggelam di masa.
Dhaka, Bangladesh
Ibu kota Bangladesh ini merupakan kota dengan populasi terbesar dengan perkiraan populasi 23,9 juta orang pada 2024. PBB menempatkan Bangladesh dalam jejeran 'Top 10' negara paling terdampak musibah alam.
Di kala perubahan suasana makin parah, gelombang dan intensitas banjir di negara tersebut juga kian mengkhawatirkan. Secara spesifik, Dhaka sudah 'tenggelam' sebanyak separuh inci per tahun.
Kolkata, India
Kota terbesar ketiga di India ini diestimasikan mempunyai 15,6 juta populasi pada 2024. Selain ancaman peningkatan air laut, Kolkata diprediksi bakal tenggelam lantaran ekstraksi air tanah nan berlebihan.
Banjir juga menjadi musibah rutin di Kolkata. Pada 2024, banjir di Bengal Barat di Kolkata berakibat pada 250.000 orang. Jika musibah banjir ini makin sering terjadi dengan intensitas parah, lebih dari 10 juta orang terancam kudu mengungsi.
Alexandria, Mesir
Kota terbesar kedua di Mesir ini mempunyai populasi nan ditaksir mencapai 5,7 juta orang pada 2024. Hingga saat ini, Alexandria menjadi salah satu hub krusial untuk perdagangan transbenua, terutama pengapalan minyak.
Kota ini berfaedah sebagai salah satu terminal Pipa SUMED, pipa minyak antara Laut Merah dan Mediterania nan digunakan untuk mengirim minyak mentah dan gas alam dari Jazirah Arab ke Eropa.
Sayangnya, akibat negatif dari penggunaan bahan bakar fosil tersebut adalah mencairnya es gletser. Panel suasana PBB memperkirakan sebanyak 30% kota tersebut dapat terendam air pada tahun 2050, nan bakal menyebabkan setidaknya 1,5 juta orang mengungsi.
Banjir juga dapat meluas hingga sebagian besar Delta Nil, menghancurkan salah satu tempat lahirnya peradaban.
Miami, Florida
Lebih dari separuh area Miami-Dade County hanya bertengger pada ketinggian 6 kaki di atas air laut. Sebanyak 60% di antaranya terancam tenggelam pada 2060 mendatang.
Situasi di Miami makin parah dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung mewah di area pesisir. Sciencing mengatakan pada skenario terburu, tenggelamnya Miami bakal menjadi musibah alam terburuk sepanjang sejarah dari segi kerusakan ekonomi.
Lagos, Nigeria
Lagos adalah kota terbesar di Afrika dengan populasi sebanyak 16,5 juta orang pada 2024. Bencana banjir kerap menghantam Lagos pada musim panas, sehingga berakibat pada kerugian ekonomi sebesar miliaran dolar AS per tahun.
Saat ini, area tersebut mempunyai level tenggelam lebih dari 3 inci per tahun.
Nah, itu dia 10 kota besar padat populasi di beragam bagian bumi nan diprediksi bakal tenggelam di masa depan. Semoga info ini membantu agar kita semua dapat mereduksi potensi musibah tersebut dengan menjaga lingkungan!
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: SpaceX Jemput 2 Astronot nan Terjebak 9 Bulan di Luar Angkasa
Next Article 15.000 Ilmuwan Teriak 'Kiamat', Bahkan Sudah Ada Jadwalnya