Mui Maros Tetapkan Tarekat Ana Aliran Sesat, Sebut Rukun Islam Ada 11

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyatakan Pangissengana Tarekat Ana' Loloa sebagai aliran sesat.

Aliran itu dinyatakan sesat setelah mengajarkan rukun Islam ada 11 dan berhaji tidak wajib di tanah suci Mekkah.

Aliran itu dinyatakan sesat berasas maklumat MUI Maros bernomor: 50/M-MUI-MRS/III/2025. Maklumat itu diteken Ketua MUI Maros AGH Syamsul Kahliq dan Sekretaris MUI Maros M Ilyas Said pada 14 Maret 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa argumen utama nan mendasari penetapan ini antara lain penambahan rukun Islam. Aliran ini mengajarkan bahwa jumlah rukun Islam bukan lima, melainkan sebelas," kata Ketua MUI Maros Syamsul dalam maklumatnya, Minggu (16/3) seperti dikutip dari detikSulsel.

Dalam maklumat MUI Maros, aliran aliran nan dipimpin wanita berjulukan Petta Bau (59) tersebut ditegaskan menyimpang dari petunjuk Al-Qur'an, hadis, ijma, qiyas dan pedoman para ulama. Selain itu ibadah haji nan diyakini aliran itu tidak sesuai dengan aliran Islam.

"Ibadah haji nan tidak sesuai. Pengikutnya diyakini dapat berhaji ke Gunung Bawakaraeng, bukan ke Mekkah, nan bertentangan dengan hukum Islam," tuturnya.

Aliran ketua Petta Bau juga telah dipanggil abdi negara penegak norma untuk memberikan penjelasan mengenai ajarannya. Berdasarkan hasil musyawarah MUI Maros, maka aliran tersebut dinyatakan sebagai aliran sesat lantaran menyimpang dari aliran Islam nan benar.

"Aliran sesat nan dipimpin Ibu Dg Bau telah meresahkan masyarakat dan mengganggu terhadap kerukunan umat," kata Syamsul dalam maklumat.

Sekretaris MUI Maros Ilyas Said menegaskan aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa memenuhi 10 kriteria aliran sesat nan sudah ditetapkan MUI pusat. Hal inilah nan menjadi referensi MUI Maros menyatakan aliran Petta Bau sebagai aliran sesat.

"Itu kan sama hasil keputusan fatwa lantaran nan menjadi dasar hukumnya itu kan hasil fatwa MUI nan 10 kriteria aliran itu dianggap sesat," kata Ilyas, Minggu (16/3).

Ilyas menuturkan keputusan MUI Maros setelah berkoordinasi dengan abdi negara kepolisian, kejaksaan, hingga unsur Pemkab Maros. Tim nan tergabung dalam koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Maros itu juga sudah melakukan investigasi.

"(Ajaran ketua Petta Bau) dihentikan, untuk dilakukan pembinaan dan dilarang untuk mengedarkan lantaran itu kan meresahkan masyarakat," tegas ilyas.

Aliran ini muncul di Dusun Bonto-bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Maros sejak 2024. Ajaran itu sempat disetop pada Oktober 2024 lalu, namun pimpinannya kembali menyebarkan ajarannya sejak mencuat awal tahun ini.

Baca buletin lengkapnya di sini.

(kid/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya