Merpati Terbang Dan Damai Di Masjid Quba Madinah

Jakarta, detikai.com --

Udara kering dan panas Madinah, Arab Saudi menyapa saya dan rombongan siang itu, Senin (9/6). Suhu udara pada aplikasi ponsel menunjukkan nomor 42 derajat Celcius. Suhu udara nan kurang berkawan bagi kami, jemaah haji asal Indonesia.

Perjalanan nan kami tempuh dari kota Jeddah ke Madinah menghabiskan waktu nyaris 4 jam. Kami mau salat dan berkunjung ke Masjid Nabawi, tempat makan Rasulullah SAW berada.

Sebelum sampai di Masjid Nabawi, perjalanan kami hentikan di Masjid Quba untuk salat Zuhur dan salat sunah. Masjid Quba merupakan salah satu masjid agung di Madinah, selain Masjid Nabawi. Kedua masjid ini tak dapat dipisahkan dari obrolan seputar Madinah, lantaran sama-sama mempunyai kedudukan tinggi.

Masjid Quba terletak sekitar 4 kilometer (km) dari Masjid Nabawi. Masjid ini dipercaya sebagai masjid pertama nan dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Di masjid ini juga pertama kalinya dilaksanakan salat berjamaah secara terang-terangan.

Damai dan syahdu adalah dua rasa nan muncul saat melangkahkan kaki ke dalam Masjid Quba. Beberapa petugas masjid membantu dan mengarahkan jemaah untuk meletakkan dasar kaki di rak nan tersedia dan menunjukkan arah ruang berwudu.

Bagi jemaah nan sedang beragama haji maupun umrah, Masjid Quba merupakan destinasi utama selain Masjid Nabawi saat menginjakkan kaki di Madinah.

Dikutip dari laman NU Online, Masjid Quba mempunyai keistimewaan. Disebutkan, peralatan siapa nan salat di masjid ini bakal memperoleh pahala senilai ibadah umrah.

Masjid Quba juga disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai masjid nan dibangun atas dasar takwa. Ayat Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 107 menyebutkan, orang-orang nan berada di dalam Masjid Quba adalah orang-orang nan selalu membersihkan diri.

Masjid ini mempunyai 54 kubah kecil, 5 kubah berukuran sedang, dan 1 kubah berukuran besar, komplit dengan empat menari di setiap sudut.

Pelataran masjid terbuat dari marmer putih dan hitam nan dihiasi ornamen berwarna merah. Sebagiannya ditutupi payung pada siang hari untuk melindungi jemaah dari terik mentari di Madinah.

Masjid mempunyai dua area salat utama, satu di selatan dan satu lagi di utara nan dihubungkan oleh dua barisan tiang beratap di sisi timur dan barat mengelilingi ruang tengah.

Momen berfaedah di Masjid Quba

Yang menarik dan menjadi perhatian para jemaah saat berjamu ke Masjid Quba adalah sekumpulan ratusan burung berada di pelataran masjid.

Burung-burung berterbangan berbareng dan hinggap saat sejumlah jemaah melempar potongan roti. Burung-burung merpati berwarna gelap ini semakin mempercantik Masjid Quba nan didominasi warna putih.

Salah seorang jemaah haji asal Jakarta, Riza Sinambela sangat terkesima dengan Masjid Quba. Riza menikmati momen ratusan merpati nan menari-nari di bawah langit biru serta hinggap saat dia memberikan makanan. Momen nan wajib diabadikan.

Jemaah haji asal Jakarta lainnya, Ahmad Faishal Adnan berbagi pengalaman pertama kalinya mengunjungi Masjid Quba. Menurutnya, masjid ini memberikan pengalaman spiritual nan sangat mendalam.

"Karena sejak mini saya kerap mendengarkan kisah mengenai hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah," ujarnya pada CNNIndonesia.com.

Dari sana, Ahmad kerap berimajinasi seperti apa kesusahan nan dihadapi kaum Muhajirin saat melangkah kaki dari Makkah ke Madinah. Saat berkesempatan langsung untuk memandang Madinah, Ahmad pun tak henti-hentinya mengucapkan Asmaul Husna.

(moh/asr)