Menteri Investasi Rosan Roeslani Sebut Kampung Haji Indonesia Berjarak 400 Meter Dari Masjidil Haram

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Rencana pembangunan kampung haji Indonesia di Makkah mendapat lampu hijau dari Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS). Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa letak kampung nan unik menampung jemaah Indonesia itu bakal berjarak 400 meter dari Masjidil Haram.

"Beliau (Pangeran MBS) menyetujui permintaan dari Bapak Presiden untuk menjadikan kampung Indonesia Village nan lokasinya itu tidak terlalu jauh, 400 meter dari Masjidil Haram," kata Rosan saat memberikan keterangan pers di Brussel, Belgia, Minggu, 13 Juli 2025, dilansir dari Antara.

Lokasi kampung haji Indonesia alias Indonesia Village di Makkah diharapkan dapat memberi kemudahan akses bagi jemaah nan mau menuju Kakbah nan terletak di dalam Masjidil Haram. Dalam pernyataan berbareng Presiden Prabowo dan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) sebelumnya, keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama menyediakan pelayanan terbaik untuk jemaah haji Indonesia.

Hal senada juga disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar nan menyatakan bahwa Indonesia mulai menjajaki pembicaraan teknis dengan beberapa pihak di Arab Saudi mengenai rencana mewujudkan Kampung Haji di Makkah.

"Kemarin juga saya berbareng dengan Pak Menko Zulkifli Hasan serta Pak Menteri Investasi Rosan Roeslani juga mendampingi Presiden Prabowo untuk berjumpa dengan mitra di Arab Saudi guna membicarakan mengenai teknis realisasi kampung haji Indonesia," kata Menag, Kamis, 3 Juli 2025. 

Kerja Sama 10 Bidang

Selain soal Kampung Haji Indonesia, Rosan nan juga CEO BPI Danantara Indonesia menandatangani kerja sama dengan ACWA Power nan merupakan perusahaan bagian daya terbarukan dari Sovereign Wealth Fund milik Arab Saudi, ialah PIF.

"Saya kebetulan tanda tangan dengan Danantara dan ACWA, nan di mana adalah perusahaan dari PIF, sovereign wealth funding, mereka nan bergerak dalam bidang clean energy," kata Rosan.

Dalam pertemuan pada awal Juli 2025, Prabowo dan Pangeran MBS tidak hanya membahas soal haji, tetapi juga mendiskusikan peningkatan kerja sama bagian ekonomi, perdagangan, investasi, dan energi. Kedua negara sepakat saling mendukung sasaran masing-masing untuk mencapai Visi Kerajaan Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045.

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS bermufakat untuk meningkatkan kerja sama pada 10 bidang. Itu mencakup ekonomi digital dan inovasi; sistem norma dan penegakan hukum; tenaga kerja dan sumber daya manusia; kebudayaan; pariwisata; olahraga dan kepemudaan; pendidikan dan riset; industri dan pertambangan; pertanian, perikanan, dan ketahanan pangan; serta konektivitas via udara antara dua negara.

Capaian Investasi dari Lawatan ke Arab Saudi

Mengutip kanal Global detikai.com, lewat kunjungan Presiden Prabowo ke Arab Saudi nan berjalan pada 1--3 Juli 2025 itu, Indonesia mencatatkan sejumlah pencapaian penting, baik di tingkat diplomatik maupun ekonomi. Salah satu hasil paling menonjol adalah tercapainya kesepakatan upaya senilai USD 27 miliar alias sekitar Rp437 triliun antara pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi.

Mengutip keterangan resmi Kemlu RI, Kamis, 3 Juli 2025, Presiden Prabowo tiba di Jeddah pada malam hari, 1 Juli, dan disambut secara resmi oleh Menteri Perdagangan Arab Saudi, Wakil Gubernur Mekkah, dan Wali Kota Jeddah. Hari berikutnya, Prabowo berjumpa langsung dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) di Istana As Salam, Jeddah.

Pertemuan ini juga menandai resmi digelarnya pertemuan pertama Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT) Indonesia–Arab Saudi, sebuah forum bilateral tingkat tinggi nan dipimpin langsung oleh kedua kepala pemerintahan. DKT menjadi platform utama untuk menyelaraskan kepentingan strategis kedua negara. Keduanya juga membahas situasi geopolitik di Timur Tengah, termasuk rumor Palestina dan Iran.

Sebagai langkah awal kerja DKT, disepakati sebuah Tata Kelola DKT nan bakal menjadi kerangka kerja resmi forum ini. Dokumen tersebut ditandatangani langsung oleh Presiden Prabowo dan Putra Mahkota MBS, dan implementasinya bakal dikoordinasikan oleh Menteri Luar Negeri dari kedua negara.

Selengkapnya