Mentan Amran Bongkar Sosok Yang Gak Suka Ri Swasembada Pangan

Sedang Trending 13 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Swasembada pangan menjadi salah satu sasaran pemerintah dalam waktu 4-5 tahun mendatang. Maka dari itu, sejumlah langkah strategis tengah dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung program swasembada pangan.

Seperti pengembangan food estate, peningkatan prasarana pertanian, dan modernisasi sektor agribisnis. Kendati demikian, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku ada pihak nan tidak senang jika Indonesia bisa swasembada pangan.

"Ada pihak nan tidak senang jika kita swasembada pangan, ialah importir. Mereka sudah bangun penyimpanan puluhan tahun, sudah bangun infrastruktur, sudah punya langganan, sudah punya kapal, dan pegawai," kata dia dikutip Minggu (13/7/2025).

Pasalnya jika Indonesia swasembada pangan, potensi untung nan didapat bisa berkurang drastis ungkap Amran. "Tentu mereka tidak senang, lantaran jika sekarang bisa untung triliunan dalan satu hingga dua bulan, sedangkan kelak ketika sudah bisa swasembada pangan, mereka tidak bisa meraup untung besar lagi," tambahnya.

Menurutnya, ada importir nan juga bermain curang dalam pasokan beras. Namun nan utama, banyak negara luar nan tidak suka Indonesia swasembada pangan lantaran Indonesia tak lagi menjadi importir terbesar.

"Tidak ada satu pun negara luar nan mau Indonesia swasembada pangan, terutama beras, lantaran jika Indonesia lakukan ini, nilai pangan bisa turun drastis, lantaran Indonesia tak lagi impor beras hingga 7 juta ton," ujarnya.

Maka dari itu, Amran berterima kasih kepada para penyuluh, petani, dan kepala dinas nan dapat mengurangi impor dan membikin nilai pangan dunia turun.

"Para petani, penyuluh, kepala dinas, kalian pahlawan pangan kita, berkah kalian, nilai pangan dunia bisa tertekan. Bapak Presiden (Prabowo) pun berterima kasih kepada bapak-bapak," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengatakan ketahanan pangan Indonesia semakin kuat. Terlihat pada persediaan beras dan jagung di Indonesia sentuh level tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

"Cadangan beras dan jagung nan ada pemerintah adalah tertinggi sepanjang sejarah kita," kata Prabowo.

Prabowo menambahkan produksi pangan hingga semester I-2025 juga mencapai level tertinggi, setelah adanya kenaikan sebesar 40-50%. "Saya sudah katakan kepercayaan saya Indonesia tidak hanya swasembada pangan tapi lumbung pangan dunia," jelasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Selengkapnya