ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan media sosial milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump membukukan kerugian US$ 400,9 juta (Rp 6,41 triliun) dengan pendupatan hanya US$ 3,6 juta (Rp 58,3 miliar).
Saham Trump Media, perusahaan nan mengoperasikan platform media sosial Truth Social, diperdagangkan di Nasdaq dengan kode saham DJT. Perusahaan tersebut masuk bursa lewat mereder dengan Digital World Acquisition Corp.
Usai kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS, nilai saham Trump Media melejit hingga dua kali lipat dibanding awal 2024. Setelah pengumuman keahlian perusahaan, saham Trump Media jeblok 11 persen. Kini kapitalisasi saham Trum Media di pasar mencapai US$ 6,59 miliar (Rp 106,7 triliun).
Manajemen Trump Media menyalahkan mantan Presiden AS Joe Biden atas kerugian besar nan mereka laporkan pada 2024. Perusahaan disebut kudu mengeluarkan biaya pengacara nan besar untuk menghadapi otoritas bursa di bawah pemerintahan Biden.
"Adapun pendapatan berubah-ubah lantaran kali melakukan uji selektif untuk menerima iklan di platform Truth Social," jelas manajemen Trump Media.
Trump Media juga tidak melaporkan nomor jumlah pengguna alias rerata pendapatan per pengguna dalam laporan keahlian mereka lantaran "berpotensi menggeser konsentrasi perusahaan dalam mengembangkan dan menumbuhkan bisnis."
Pada kuarta keempat, Trump Media mengumumkan peluncuran platform streaming video Truth+ di Android, iOS, dan Web.
Trump adalah pemilik kebanyakan di Trump Media dan menguasai sekitar 52 persen kewenangan bunyi di majelis dewan perusahaan. Lewat akun Truth Social miliknya, Trump mengaku mempunyai 8,9 juta followers. Di media sosial X milik Elon Musk, akun Trump diikuti oleh 100,9 juta pengguna.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gagal Uji Coba Ketujuh, Roket SpaceX Starship Elon Musk Meledak
Next Article Media Sosial Paling Terkenal Bahaya, Cek Peringkat Keamanan 15 Medsos