Mau Punya Anak Sukses? Ajarkan 7 Skill Penting Ini

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com - Mau punya anak nan sukses di masa depan? Orang tua kudu sejak awal mengajarkan beragam skill dan karakter nan dapat membantu si mini dalam beragam aspek kehidupan.

Semakin banyak anak-anak mempraktikkan keterampilannya, maka semakin besar kesempatan anak-anak untuk menjadi mandiri. Meski demikian, sebagai orangtua kudu menyesuaikan ekspektasi seiring pertumbuhan anak agar tidak terjadi bentrok selama proses tumbuh kembang anak.

Psikolog anak Michele Borba menemukan tujuh keahlian nan dibutuhkan anak-anak untuk mempunyai kekuatan dan ketahanan mental, dapat berkompetisi di kehidupan sosial, mempunyai kesadaran diri, dan tidak mudah menyerah. Borba menyebutkan, hal-hal tersebut merupakan sejumlah penanda dan bekal untuk kesuksesan mereka.

Lantas, apa saja keahlian nan dimiliki anak-anak sukses? Berikut paparannya dilansir CNBC Make It.

1. Percaya Diri

Menurut Borba, sebagian besar orang tua menyamakan nilai diri dengan dengan kepercayaan diri. Maka dari itu, banyak nan mengatakan "Kamu spesial," alias "Kamu bisa menjadi apapun nan Anda inginkan," kepada anak-anaknya. Faktanya, hanya ada sedikit bukti nan memperlihatkan bahwa nilai diri bisa meningkatkan kesuksesan akademis alias kebahagiaan anak.

Studi mengatakan, sebagian besar anak-anak sukses adalah mereka nan percaya diri dengan upaya dan keahlian dirinya.

Biasanya, rasa percaya diri muncul dari anak nan sukses melakukan sesuatu dengan baik, bisa menghadapi rintangan, dapat menciptakan solusi, dan tegas terhadap diri sendiri. Borba mengatakan, terlalu mencampuri urusan anak apalagi mengerjakan PR si mini hanya membikin mereka berpikir "Mereka (orang tua) tidak percaya jika saya bisa."

2. Empati

Empati mempunyai tiga jenis nan berbeda, ialah empati afektif alias berbagi emosi dengan orang lain dan merasakan emosi mereka, empati perilaku alias kepedulian nan mendorong seseorang untuk bertindak, dan empati kognitif alias memahami pikiran seseorang dan menempatkan diri sebagai orang tersebut.

Terdapat sejumlah langkah nan dapat dilakukan untuk menumbuhkan keahlian empati anak, yaitu.

1. Mengenalkan jenis-jenis emosi, seperti bahagia, kesal, marah, hingga sedih,

2. Ajak anak untuk mengenali dan langkah mengungkapkan emosi emosi nan mereka alami,

3. Beri anak kesempatan untuk mengungkapkan emosi mereka dengan langkah nan baik dengan memberikan contoh,

4. Ajak anak berbincang mengenai emosi orang lain, seperti menanyakan "Menurutmu, gimana emosi orang itu? Kamu pernah merasakan itu enggak?"

3. Pengendalian Diri

Salah satu kunci kesuksesan anak menurut Borba adalah keahlian untuk mengendalikan perhatian, emosi, pikiran, tindakan, dan keinginan. Borba mengatakan, salah satu langkah untuk mengajarkan pengendalian diri kepada anak adalah dengan memberi isyarat.

Contoh isyarat nan dapat dilakukan orang tua adalah sebagai berikut.

1. "Kalau Anda marah, hitung sampai 10 sebelum Anda menjawab,"

2. "Kalau Anda ragu, berakhir dulu. Lalu berpikir dan tenang,"

3. "Jangan mengatakan apapun nan Anda tidak mau dengar dari orang lain, ya,"


4. Integritas

Integritas nan terdiri atas keyakinan, kapasitas, sikap, dan keahlian bisa membantu anak untuk mengetahui dan melakukan hal-hal baik. Memberi anak ruang untuk mengembangkan identitas sangat krusial dilakukan orang tua agar mereka tumbuh menjadi sosok nan sukses.

Salah satu langkah untuk membangun integritas anak adalah mengakui dan memuji perilaku nan dilakukan anak sehingga mereka menyadari bahwa orang tua menghargainya. Borba mengatakan, gunakan kata "karena" untuk membikin anak memahami argumen kenapa perilaku mereka baik.

5. Rasa Ingin Tahu

Rasa mau tahu melambangkan kemauan untuk mengeksplorasi peristiwa baru nan menantang bagi anak. Borba menyebutkan, orang tua dapat menggunakan barang-barang sederhana untuk memancing rasa mau tahu anak, seperti cat, benang, kertas, hingga stik es krim. Setelah itu, biarkan anak bereksplorasi dengan barang-barang tersebut.

Selain melalui barang, orang tua juga bisa memancing rasa mau tahu anak dengan memberikan pertanyaan, seperti "Yuk, kita lihat apa nan bakal terjadi!", "Kalau menurut Anda bagaimana?", "Wah, kok, Anda bisa tahu?"

6. Ketekunan

Sifat tekun dapat membantu anak-anak untuk memperkuat di kondisi nan menyulitkan mereka.

Cara nan dapat dilakukan untuk menumbuhkan sifat tekun anak adalah dengan membantu mereka untuk mengenali kesalahan dan sorong si mini membagi tugas menjadi beberapa bagian agar pekerjaan dapat menjadi lebih mudah. Dengan demikian, anak-anak tetap termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan apa nan mereka mulai walaupun ada banyak kendala.

7. Optimisme

"Anak-anak optimis memandang tantangan dan halangan sebagai perihal nan berkarakter sementara dan dapat diatasi sehingga lebih berpotensi untuk menjadi sosok berhasil," sebut Borba dalam tulisannya di CNBC Make It.

Menurutnya, orang tua kudu mempunyai sifat optimis terlebih dulu sebelum mengajarkannya kepada anak. Sebab, anak-anak mengangkat optimisme orang tua mereka.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Meracik Strategi Bisnis Wewangian Rajai Pasar Lokal

Next Article Ahli Harvard Ungkap 5 Kalimat Terlarang dari Orangtua ke Anak

Selengkapnya