Markas Sindikat Maling Rekening Terbongkar, Lokasinya Di Sini

Sedang Trending 16 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Penegak norma internasional bekerja-sama membentuk proyek unik 'Operation Secure' untuk membongkar sindikat maling rekening kelas kakap.

Operasi mereka meringkus para pelaku pencuri data keuangan lintas negara nan menggunakan malware jenis infostealer.

Operasi khusus yang dipimpin Interpol ini berjalan dari Januari hingga April 2025 dan melibatkan 26 negara.

Hasilnya cukup mengejutkan, sebanyak 32 pelaku ditangkap dengan 41 server nan disita, dan lebih dari 20.000 IP alias domain jahat diputus.

Selain itu, 100 GB info hasil rampasan telah diamankan, serta sebanyak 216.000 korban diberi notifikasi, demikian dikutip dari Bleeping Computer, Kamis (19/6/2025).

Infostealer adalah malware rawan nan mencuri info sensitif seperti akun keuangan, cookie browser, dan dompet kripto. Data hasil rampasan ini kemudian dijual di pasar gelap alias digunakan untuk membobol akun krusial milik perseorangan maupun korporasi.

Markas Penipu di Hong Kong

Operasi ini juga menemukan sebanyak 117 server di Hong Kong nan digunakan sebagai markas komando sindikat untuk melakukan phishing, penipuan daring, hingga penipuan media sosial. Ini menjadi pusat kendali operasi mereka secara global.

Di Vietnam, polisi setempat menangkap 18 orang, termasuk pemimpin sindikat nan menjual akun-akun korporasi secara ilegal.

Operasi ini didukung beragam perusahaan keamanan siber seperti Kaspersky, Group-IB, dan Trend Micro. Mereka membantu mengidentifikasi prasarana dan pelaku utama nan terlibat dalam jaringan Lumma, RisePro, dan META Stealer, tiga malware pencuri info paling aktif saat ini.

Group-IB juga melacak aktivitas para pelaku di Telegram dan dark web, tempat mereka mengiklankan malware dan menjual info curian.

Lumma sebelumnya sudah sempat diringkus oleh operasi campuran FBI, Departemen Kehakiman AS, dan Microsoft pada Mei 2025. Kala itu, 2.300 domain mengenai jasa malware-as-a-service mereka disita.

Sementara META Stealer juga sempat terganggu lewat operasi "Magnus" pada Oktober 2024, nan menyita prasarana dan info mereka.

Malware jenis infostealer sekarang menjadi ancaman siber terbesar, dan seringkali menjadi akar dari beragam kejadian besar, termasuk pembobolan info nan menimpa perusahaan-perusahaan seperti UnitedHealth, PowerSchool, HotTopic, CircleCI, dan Snowflake.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Akibat Ulah China, Seluruh Dunia Jadi Korban!

Selengkapnya