ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Seorang mantan polisi berjulukan Paul Alex sukses mendapatkan duit Rp 185 miliar. Ini semua berkah upaya ATM nan digelutinya.
Pada suatu saat, dia mau mendapatkan penghasilan lain di luar penghasilan bulanannya dan bingkisan mencapai US$272 ribu (Rp 4,2 miliar). Pada 2017, dia akhirnya berinvestasi pada mesin ATM.
Untuk mendalami investasi, dia berasosiasi dengan beragam grup di media sosial, belajar melalui Youtube hingga membaca beragam bahan soal upaya ATM. Dia mengeluarkan modal senilai US$3.000 (Rp 46 juta) dan risikonya terbilang minim, lantaran bisa relokasi ke tempat strategis saat tidak menuntungkan di letak lain.
Dua minggu sebelum membuka mesin ATM pertamanya pada 2018, dia izin libur selama dua minggu mencari letak strategis. Dia mencari area nan ramai agar mendapatkan insentif, salah satu nan disasar adalah letak padat hingga area turis.
Alex tak serta merta sukses dalam merintis karirnya. Salah satunya kudu mendapatkan penolakan setelah menghubungi ratusan pelaku upaya dan jalan kaki ke lebih dari 20 lokasi.
"Ketika pertama kali memulai upaya ini, saya banyak mendapat penolakan. Sangat susah bagi saya untuk bekerja [sebagai polisi] ketika kudu berpikir keras soal upaya sampingan ini," dia menceritakan.
Dari rencana 3 titik mesin, akhirnya membuka di enam letak mesin ATM. Antara lain tiga di toko minuman keras, dua salon pangkas rambut dan satu di salon kecantikan di area San Francisco.
Hanya berselang tiga tahun setelah upaya ATM berdiri, dia mengundurkan diri sebagai polisi pada Maret 2021. Selama dua tahun dari Januari 2021 hingga April 2023, penjualan bisnisnya mencapai US412 juta (Rp 185 miliar) dengan Profit upaya US$2,5 juta (Rp 38,6 miliar) dari perusahaan miliknya ATMTogether.
Kemudian dia mengembangkan bisnisnya setelah mempelajari soal transaksi keuangan. Alex mendirikan perusahaan Merchant Task Force Sebagai penyedia jasa terminal kartu kredit.
Dari sana, dia sukses mendapatkan US$844 ribu (Rp 13 miliar) dengan laba bersih mencapai US$742 ribu (Rp 11,4 miliar).
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini: