Mantan Karyawan Huawei Bikin Fbi Ketar-ketir

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) dan FBI sama-sama menyelidiki firma hardware telekomunikasi nan didirikan mantan senior Huawe. Penyelidikan itu untuk memastikan kemungkinan akibat keamanan dari operasional perusahaan.

Didirikan pada 2014, Baicells Technologies membuka bisnisnya di Amerika Utara, lampau diperluas ke wilayah-wilayah lain. Perusahaan telah menyediakan perangkat telekomunikasi untuk 700 jaringan mobile komersial di setiap negata bagian AS, menurut situsnya.

Departemen Perdagangan telah memanggil Baicells dalam proses penyelidikannya, menurut 4 sumber dalam. Regulator telekomunikasi AS, FCC, juga meminta dilakukan kajian lebih lanjut, menurut 2 orang nan familiar dengan rumor ini.

Sementara itu, FBI sudah mulai mencurigai peralatan telekomunikasi nan berasal dari China sejak 2019 silam, dikutip dari Reuters, Jumat (17/1/2025).

Reuters pertama kali melaporkan investigasi nan dilakukan terhadap Baicells, baik dari FBI maupun Departemen Perdagangan. Laporan itu berasas wawancara dengan lebih dari 30 pejabat dan mantan pejabat pemerintahan, 8 mantan tenaga kerja Baicells, serta email FBI nan dilihat.

Investigasi ini menunjukkan bahwa bertahun-tahun pasca hukuman tegas AS terhadap upaya teknologi China seperti Huawei dan ZTE, Washington tetap takut Beijing bakal menggunakan perangkat telekomunikasi untuk memata-matai AS, kata pakar.

Direktur Baicells Technologies berbasis Beijing, Sun Lixin, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya bakal sepenuhnya kooperatif dengan beragam proses nan diminta pemerintah AS.

"Baicells sama sekali tidak percaya dengan adanya akibat keamanan mengenai dengan produk-produk radio kami," kata dia dalam sebauh pernyataan.

FBI, Departemen Perdangangan, Departemen Kehakiman (DOJ), dan FCC, menolak berkomentar mengenai penyelidikan ini.

Pada bulan ini, Pentagon memasukkan Baicells ke dalam daftar 134 perusahaan nan dinilai bekerja sama dengan militer China, tanpa membeberkan bukti lebih lanjut.

"Kami sangat tidak setuju dengan penunjukan Departemen Pertahanan dan bermaksud mengusulkan banding," kata Baicells.

Penyelidikan terhadap Baicells muncul seiring dengan peningkatan kekhawatiran Washington terhadap upaya mata-mata dan peretasan nan dilakukan China. Beberapa saat lalu, golongan hacker China dilaporkan sukses membobol jaringan telekomunikasi AS dan membahayakan penduduk AS.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perusahaan Spin Off Huawei, Honor Siap Rilis Ponsel Baru di RI

Next Article AS Ngamuk Lihat Jeroan HP Huawei, Ternyata Ditemukan Ini

Selengkapnya