ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Makin canggih teknologi, makin banyak pula modus penipuan bermunculan digunakan para oknum tak bertanggung jawab untuk menipu korbannya secara online. Pada dasarnya, para penjahat siber melakukan social engineering alias memanipulasi psikologis korban agar mendapatkan akses info tertentu nan semestinya terbatas.
Salah satu nan menjadi sasaran pelaku adalah info untuk membobol rekening korban. Aksi penipuan dilakukan dengan mengirim fileapk dalam tampilan foto paket, tagihan, pengumuman bank, hingga undangan pernikahan.
Berikut kami rangkum beberapa riwayat penipuan online nan marak terjadi di Indonesia:
Modus penipuan online
Surat peringatan pajak
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengingatkan masyarakat, khususnya wajib pajak dalam menerima surat elektronik alias email nan berisikan surat peringatan pajak.
"Saya pengin memberikan satu pengingat pada wajib pajak, ini saya minta tolong untuk berhati hati. Banyak e-mail berkarakter phising," ungkap Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam konvensi pers APBN Kita, beberapa saat lalu.
Salah satu tanda e-mail tersebut patut dicurigai adalah pengirim. Surat pemberitahuan resmi dari DJP pasti bakal menggunakan alamat e-mail resmi bukan perorangan.
"Jadi kalau tidak gunakan @pajak.go.id itu berfaedah bukan dari DJP. Ini pengingat agar hati hati dalam membuka email nan mungkin bukan dari kami," paparnya.
Apabila tetap ragu, WP bisa menghubungi kontak resmi DJP. Baik melalui e-mail, kring pajak maupun sosial media.
Diketahui penipuan menggunakan link phising nan dapat mengambil info pribadi. Hal ini membikin saldo Anda di e-wallet tidak aman.
Metode penipuan link phising dapat menguras saldo m-banking anda. Modus penipuan phising sekarang makin beragam. Misalnya saja, penipu nan seolah-olah mengirimkan info soal paket dari ekspedisi. Tak hanya itu saja, ada juga nan seolah-olah memberikan undangan pernikahan.
Penipuan modus kurir
Penipuan ini jadi nan perdana viral dengan modus apk pada akhir 2022 lalu.
Kasus ini terungkap dari unggahan di IG dari akun @evan_neri.tftt nan menunjukkan tangkapan layar chat Telegram dengan penipu nan mengaku sebagai kurir dari J&T Express.
Dalam chat tersebut, penipu mengirimkan lampiran dengan nama file 'LIHAT Foto Paket' kepada korban, tetapi dalam corak apk.
Korban nan tak jeli mengklik file tersebut dan mengunduhnya. Saldo mobile bankingnya pun ludes. Ia menjelaskan korban tidak pernah menjalankan alias membuka aplikasi apa pun alias mengisi user ID alias password di situs lain.
Akun ini menyebut aplikasi nan dikirimkan penipu ini kemungkinan melangkah di latar belakang dan mengambil info korban, sehingga membikin penipu dapat mengakses akun perbankan korban.
Di akun Instagramnya, pihak J&T Express selaku penyedia jasa kurir nan namanya dicatut dalam kasus penipuan ini mengatakan pihaknya tidak pernah meminta pengguna untuk mengunduh aplikasi melalui chat.
File undangan nikah
Akun Twitter @txtfrombrand sempat membagikan tangkapan layar nan isinya percakapan antara penipu dan calon korban.
Dalam postingannya, penipu mengirimkan file apk alias aplikasi dengan titel 'Surat Undangan Pernikahan Digital' dengan ukuran 6,6 MB. Disusul dengan pesan nan isinya "Kami minta kehadirannya,".
"Setelah bukti resi, sekarang penipuan pakai kedok undangan nikah," kicau akun @txtfrombrand.
Tak tanggung-tanggung, penipu juga membujuk calon korbannya untuk membuka file apk nan dikirimkan itu, dengan dalih agar korban mengecek apakah isi file tersebut betul ditujukan kepada korban.
Surat tilang palsu
Penipuan online modus kiriman file apk kembali berganti wajah lewat pengiriman surat tilang di WhatsApp sejak Maret 2023.
Beberapa warganet mengunggah chat dari kontak nan mengaku sebagai kepolisian nan menyatakan penerima pesan sudah melanggar lampau lintas.
Pengirim juga meminta untuk membuka info berjudul 'Surat Tilang-1.0.apk' nan turut diunggah dalam pesan WA itu.
"AWAS! Hati-hati terhadap penipuan menggunakan modus kirim surat tilang lewat WA seperti ini. Jangan sekali-kali mengklik/download file dgn ekstensi ".apk" dari orang tak dikenal di gadget anda," kicau akun @MurtadhaOne1.
Catut MyTelkomsel
Penjahat siber beranjak modus dengan mengatasanamakan MyTelkomsel, aplikasi milik operator seluler Telkomsel, untuk membikin pengguna mengklik file apk.
Modusnya calon korban diminta mengakses dan kemudian mengunduh file apk nan dikirimkan via pesan singkat.
Setelah proses instalasi selesai, calon korban bakal diminta memberikan izin akses ke beberapa aplikasi termasuk foto, video, SMS, dan akses akun jasa perbankan digital alias fintech.
Jika akses sudah diberikan ke pelaku, maka sangat mungkin bagi pelaku kejahatan mempunyai kontrol terhadap gawai korban serta mengetahui seluruh info rahasia seperti PIN, password, dan kode OTP.
"Jangan segera percaya jika ada penawaran bingkisan secara langsung, serta tidak memberikan info informasi pribadi maupun info jasa layanan finansial seperti perbankan nan berkarakter rahasia," ujar Saki Hamsat Bramono, Vice President Corporate Communications Telkomsel.
Telkomsel memastikan tidak pernah meminta kode verifikasi dalam corak apa pun, termasuk mengirimkan permintaan kepada pengguna untuk mengunduh file apk.
Pengumuman dari bank
Modus penipuan lain adalah pengumuman bank. Korban mengirim pdf nan mengatasnamakan bank tertentu. Seringnya info nan muncul adalah mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer nan tidak masuk akal.
Psikologis korban dimainkan dengan diberikan dua pilihan, ialah setuju alias tidak setuju. Apabila korban tidak setuju, pelaku meminta korban mengisi blangko di dalam tautan alias link nan disertakan dalam pengumuman tiruan tersebut.
Saat korban mengakses link tersebut, maka pencurian info bakal berjalan.
Undangan VCS
Modus video call sex (VCS) dari nomor tidak dikenal sempat viral di media sosial dan berpotensi jadi bahan pemerasan.
Salah satu nan mengalaminya adalah akun Twitter @a.dewiangriani. Ia berulangkali mendapat video call dari nomor nan tidak dikenal.
Setelah tiga kali mengabaikan panggilan tersebut, pemilik akun penasaran dan mengangkat panggilan nan keempat. Ternyata, nan muncul adalah wanita tanpa busana.
Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan VCS dari nomor tidak dikenal ini merupakan modus pengancaman kepada seseorang memanfaatkan ketidaktahuan seseorang tentang teknologi.
"Ini pada prinsipnya adalah pemerasan nan memanfaatkan ketidaktahuan alias keawaman seseorang tentang teknologi," kata dia.
"Kalau ragu dan diperas, hubungi kawan nan mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman nan tidak kita mengerti, jangan main mengikuti ancaman saja," paparnya.
Panggilan tes BPJS Kesehatan
Di akhir 2024, ada juga penipuan nan berkedok surat info mengenai panggilan tes calon pegawai BPJS Kesehatan dengan nomor surat 157/RECRUIT/PPS/IT/BPJS/2024. Dalam laman IG resminya, BPJS Kesehatan mengatakan perihal itu adalah hoaks.
Sebab, tak ada rekrutmen pegawai di tanggal nan terlampir. BPJS Kesehatan meminta masyarakat berhati-hati dengan hoaks mengenai institusinya maupun Program JKN nan marak tersebar.
Adapun info mengenai rekrutmen hanya bisa diakes lewat website dan akun media sosial resmi BPJS Kesehatan.
Nah, itu dia beberapa modus penipuan nan marak. Semoga kita semua selamat dari jeratan penipu!
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus FORDIGI Dorong Transformasi BUMN & Perkuat Keamanan Data
Next Article 3 Cara Penipu Kuras Rekening Pakai HP, Awas Banyak Korban Modus Baru