Makan Kurma Bikin Proses Melahirkan Lancar, Mitos Atau Fakta?

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurma identik dengan Ramadan. Selama bulan suci, buah unik Timur Tengah ini dianjurkan dikonsumsi sebagai menu pembuka puasa.

Kurma sendiri merupakan tumbuhan nan paling banyak disebutkan di dalam al-Qur'an. Kitab Mu'jam Al-Mufahras li Al-Fazhil Qur'an, 'Abd al-Baqi menjelaskan bahwa dalam al-Qur'an kurma dimuat sebanyak 20 kali dalam 16 surat.

Salah satu ayat dalam kitab suci nan menyebut kurma adalah Surat Maryam ayat 23-25. Dua ayat tersebut bercerita tentang derita dan rasa sakit nan mendera Maryam ketika hendak melahirkan. Ia bersandar ke pangkal pohon kurma. Kemudian Allah melalui malaikat Jibril memerintahkan Maryam untuk menggoyang pangkal kurma itu ke arahnya, kemudian gugurlah buah kurma nan masak, untuk dimakan dan sebagai obat rasa sakit ketika melahirkan.

Laporan Healthline menyebut bahwa kurma telah banyak diteliti potensinya untuk mempercepat dan memperlancar persalinan pada semester akhir pada ibu hamil.

Peran kurma dalam kehamilan kemungkinan besar disebabkan oleh senyawa nan mengikat reseptor oksitosin dan tampaknya meniru pengaruh oksitosin dalam tubuh. Oksitosin adalah hormon nan menyebabkan kontraksi persalinan saat melahirkan.

Selain itu, kurma mengandung tanin, nan merupakan senyawa nan terbukti membantu memperlancar kontraksi. Kurma juga merupakan sumber gula dan kalori alami nan baik, nan diperlukan untuk mempertahankan tingkat daya selama persalinan.

Mengonsumsi buah ini selama beberapa minggu terakhir kehamilan dapat mempercepat dilatasi serviks dan menurunkan kebutuhan untuk persalinan nan diinduksi. Buah ini juga dapat membantu mengurangi waktu persalinan.

Sebuah meta-analisis lama dari tahun 2011 nan meneliti penelitian nan dilakukan pada ibu mengandung nan mengonsumsi kurma sebelum tanggal persalinan menemukan bahwa mereka nan mengonsumsi kurma mengalami persalinan lebih singkat daripada mereka nan tidak mengonsumsinya, tetapi juga mencatat bahwa hubungan antara mengonsumsi kurma dan persalinan nan lebih sigap perlu diteliti lebih lanjut.

Sebuah penelitian tahun 2017 terhadap 154 ibu mengandung menemukan bahwa mereka nan mengonsumsi kurma condong tidak mengalami induksi dibandingkan dengan mereka nan tidak mengonsumsinya.

Meskipun mengonsumsi kurma tampaknya membantu mempercepat persalinan dan mengurangi lama persalinan, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi pengaruh ini.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prospek Bisnis Parfum di Tengah Bayang-Bayang Deflasi

Next Article Mengenal Metode Water Birth nan Dipilih Nikita Willy Saat Melahirkan

Selengkapnya