ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - NASA menemukan anomali medan magnet Bumi nan makin signifikan. Di wilayah selatan Bumi, kabarnya intensitas magnet terus berkurang secara signifikan.
Lokasi anomali nan dikenal sebagai Anomali Atlantik Selatan (SAA) berada di atas Amerika Selatan dan Samudera Atlantik. Ini muncul dari inti luar planet terdiri dari besi cair dan nikel.
Di sana terdapat aktivitas untuk memproses bergerak disebut geodinamika, nan pada akhirnya menghasilkan medan magnet Bumi namun tidak seragam satu sama lain.
Di Atlantik Selatan ditemukan intensitas magnet nan lemah. Menurut mahir geofisika dari NASA, anomali itu terjadi lantaran adanya pembalikan polaritas pada magnetik lokal.
Dampaknya, perisai magnetik Bumi bakal terganggu unik di wilayah tersebut. Pada akhirnya membikin 'lubang' pada lapisan pelindung magnetik.
Pelemahan tersebut bakal membikin partikel dari Matahari menembus jauh lebih dalam ke dekat Bumi. Salah satunya dibuktikan melalui satelit nan melewati wilayah SAA.
Satelit itu mengalami peningkatan kadar proton berenergi tinggi. Para insinyur mengatakan perihal tersebut membikin adanya gangguan peristiwa tunggal alias SEU, dikutip dari Daily Galaxy, Selasa (8/4/2025).
Hal itu membikin berakibat pada adanya malfungsi sementara, kerusakan info hingga permanen untuk wahana antariksa.
Sejumlah operator satelit juga telah mendapatkan solusi akibat dari kerusakan. Yakni dengan mematikan sistem tidak krusial secara rutin saat melintas di atas anomali.
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) juga terdampak dengan anomali. Namun perisai tetap melindungi astronaut, sedangkan instrumen eksternal lebih rentan.
Sementara Wakil Kepala Penyelidik Global Ecosystem Dynamics Investigation (GEDI), Bryan Blair mengatakan instrumen eksternal ISS terganggu namun dampaknya tetap bisa dikelola.
Dampak anomali juga terjadi pada misi Ionospheric Connection Explorer (ICON). Pihak misi terus melakukan pemantauan SAA dan melakukan penyesuaian pada operasinya.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: SpaceX Jemput 2 Astronot nan Terjebak 9 Bulan di Luar Angkasa
Next Article Ilmuwan Temukan Asal Cahaya Pertama Menyala di Alam Semesta