ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Madonna mendesak Paus Leo XIV segera mengunjungi Gaza dalam misi kemanusiaan untuk membantu anak-anak Palestina nan kelaparan. Desakan disampaikan dengan mengatakan "tidak ada waktu lagi."
Superstar Amerika nan dibesarkan sebagai seorang Katolik Roma itu memohon kepada Paus baru untuk mengunjungi wilayah tersebut dalam sebuah unggahan Instagram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapa Suci. Tolong pergi ke Gaza dan bawa lah terang-Mu kepada anak-anak sebelum terlambat," tulis Madonna pada awal pekan ini.
"Sebagai seorang ibu, saya tidak tega memandang penderitaan mereka. Anak-anak di bumi adalah milik semua orang. Engkau satu-satunya di antara kami nan tidak dapat ditolak masuk."
Madonna mengatakan dia meminta Paus Leo untuk mengunjungi Gaza lantaran "politik tidak dapat memengaruhi perubahan," tetapi "kesadaran bisa melakukannya."
Dalam unggahan nan dipublikasikan pada hari ulang tahun putranya, Rocco, Madonna mengatakan bingkisan terbaik nan bisa dia berikan kepada putranya adalah "meminta semua orang untuk melakukan apa nan mereka bisa untuk membantu menyelamatkan anak-anak tak berdosa nan terjebak dalam baku tembak di Gaza."
[Gambas:Video CNN]
Madonna mengatakan bahwa dia "tidak menyalahkan, alias memihak."
"Semua orang menderita. Termasuk para ibu para sandera. Saya bermohon agar mereka juga dibebaskan," ujarnya.
[Gambas:Instagram]
Komentar Madonna muncul ketika semakin banyak artis, termasuk Massive Attack, Brian Eno, dan nan terbaru U2, telah menyoroti situasi kemanusiaan di Gaza.
Dalam sebuah pagelaran di akhir 2023, Madonna juga mengkritik serangan 7 Oktober nan dipimpin Hamas terhadap Israel, dan respons militer Israel. Ia menyebut agresi militer itu "memilukan."
CNN telah menghubungi Vatikan untuk meminta komentar.
Sejak kepausannya dimulai pada Mei 2025, Paus Leo telah gencar mengkritik gempuran Israel di Gaza, dan secara konsisten menyuarakan keprihatinannya terhadap penduduk sipil Palestina nan menghadapi pemboman Israel.
"Saya mengikuti dengan penuh keprihatinan situasi kemanusiaan nan mengerikan di Gaza, di mana masyarakat sipil menderita kelaparan parah dan terus terpapar kekerasan dan kematian," ujarnya pada Juli, menyerukan gencatan senjata.
Terpisah, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menanggapi Madonna dengan berterima kasih atas "kasih sayang, solidaritas, dan komitmennya untuk merawat semua orang nan terdampak krisis Gaza, terutama anak-anak."
"Ini sangat dibutuhkan. Kemanusiaan dan perdamaian kudu ditegakkan," ujarnya.
Menurut UNICEF, badan PBB untuk anak-anak, lebih dari 18.000 anak telah tewas di Gaza sejak serangan dimulai pada Oktober 2023. Rata-rata 28 anak tewas setiap hari di sana, kata badan tersebut pekan lalu.
Blokade Israel terhadap support ke wilayah kantong tersebut telah mengakibatkan apa nan disebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai "kelaparan massal buatan manusia."
Setidaknya 222 orang - termasuk 101 anak-anak - telah meninggal bumi akibat malnutrisi sejak awal perang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Israel secara ketat mengontrol aliran support dan personel ke wilayah kantong tersebut.
(chri)