ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meluncurkan organisasi baru berjulukan Aksi Bersama di Desa Cihanjuang, Pandeglang, Banten, Rabu (14/5/2025)
"Alhamdulillah. Aksi Bersama resmi diluncurkan, bukan sebagai program, melainkan sebagai gerakan. Sebuah ikhtiar untuk menyatukan daya warga, membangun solidaritas, dan menghadirkan keadilan sosial nan berakar dari gotong royong," tulis Anies di Instagramnya @aniesbaswedan.
Mantan Capres 2024 itu langsung menunjukkan aksinya dengan membangun sebuah jembatan untuk penduduk di Banten. Anies mengatakan, Aksi Bersama memulai dari satu jembatan di satu desa.
"Tapi ini bukan sekadar tentang jembatan. Ini tentang akses nan dibuka, tentang jarak nan disambung, dan tentang angan nan dijemput bersama."
"Karena di banyak penjuru Indonesia, sebuah jembatan mini bisa menjadi urat nadi kehidupan, menghubungkan anak-anak dengan sekolah, petani dengan pasar, dan penduduk dengan jasa kesehatan."
Ia menambahkan, Aksi Bersama datang untuk menyapa mereka nan selama ini berada di tepi; nan jauh dari sorotan, tapi dekat di hati bangsa. Inilah aktivitas nan percaya bahwa perubahan tidak menunggu giliran, perubahan dimulai, dilangkahkan, dan disambungkan.
"Terima kasih kepada seluruh penduduk Desa Cihanjuang dan Kampung Cikembang nan telah membuka pintu dan hati. Terima kasih kepada semua nan ikut bergerak. Mari teruskan langkah ini. Dari satu desa ke desa-desa lainnya. Dari satu jembatan ke ribuan kehidupan. Sambung menyambung menjadi satu untuk Indonesia," ucapnya.
Resmikan Jembatan
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meluncurkan organisasi baru berjulukan Aksi Bersama. Mantan Capres 2024 itu langsung menunjukkan aksinya dengan membangun sebuah jembatan untuk penduduk di Banten.
"Hari ini menapaki langkah awal Aksi Bersama, sebuah wadah bagi penduduk untuk berhimpun, bertindak, dan menghadirkan akibat nyata. Titik mula itu ada di Desa Cihanjuang, Pandeglang. Di sana kami membangun sebuah jembatan, titian persatuan, sebagai pesan bahwa angan itu tidak ditunggu, melainkan dijemput," tulis Anies di Instagramnya @aniesbaswedan.
"Mengapa gerakan? Karena Indonesia dibangun dengan gerakan. Dari pemberantasan buta huruf hingga lahirnya ratusan ribu posyandu, sejarah mencatat bahwa saat rakyat bergerak bersama, bangsa ini melesat. Gerakan sipil telah berkedudukan krusial dalam melengkapi program pemerintah dan memperkuat republik."
Anies menjelaskan, Aksi Bersama memulai dengan membangun jembatan, lantaran di pelosok negeri, jembatan mini sering kali menjadi urat nadi kehidupan.
Ketika rusak alias hilang, nan terputus bukan sekadar akses, tapi juga harapan. Jembatan adalah jalan menuju sekolah, pasar, puskesmas, dan jasa dasar, titian menuju masa depan.
"Membangun jembatan berfaedah menyambung kehidupan. Di atas titian itulah anak-anak menjemput ilmu, petani mengantar panen, dan tenaga kesehatan menjangkau desa. Jembatan adalah janji keadilan nan ditunaikan, agar tak ada lagi penduduk nan merasa jauh, hanya lantaran dipisahkan oleh sungai."
Menyambung Mimpi Kecil
Ia mengatakan, proyek awal Aksi Bersama adalah tentang menyambung mimpi-mimpi mini dengan peluang-peluang besar. Sebuah ikhtiar kolektif untuk menghadirkan Indonesia nan lebih terhubung, lebih setara, dan tak meninggalkan siapa pun di belakang."
Anies memastikan, Aksi Bersama bukan hanya tentang jembatan.
"Ini tentang meretas sekat, menyemai daya, dan menjangkau nan kerap terlewat melalui beragam inisiatif. Semua sejalan dengan misi besar membentuk masyarakat nan inklusif, adil, dan berdaya," pungkasnya.