Luncurkan Desk Ketenagakerjaan Polri, Ketum Pp Gpa Sebut Niat Serius Kapolri Selesaikan Masalah Ketenagakerjaan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi meluncurkan Desk Ketenagakerjaan Polri nan merupakan inisiatif strategis untuk menyelesaikan beragam persoalan ketenagakerjaan di Indonesia. Hal ini menuai apresiasi.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (PP GPA) Aminullah Siagian memandang, apa nan dilakukan Kapolri merupakan corak kesungguhan mengenai persoalan ketenagakerjaan.

"Kami memandang Desk Ketenagakerjaan Polri ini bagian dari kesungguhan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menegakkan norma di Indonesia dengan transparan, dengan kerjasama antara pengawas ketenagakerjaan dan Polri," kata dia dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).

Aminullah menuturkan, dengan diluncurkannya perihal tersebut, diharapkan mampu menciptakan lingkungan industri nan sehat nantinya. terlebih ini sesuai dengan angan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Dan ini sudah sejalan dengan angan Presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran kesenjangan dalam menyelesaikan persoalan di ketenagakerjaan baik di industri," jelas dia.

Aminullah berkeyakinan, kehadiran Desk Ketenagakerjaan Polri tersebut, bisa menyelasaikan secara sigap masalah ketenagakerjaan Indonesia nan selama ini terus ada.

"Masalah-masalah ketenagakerjaan, baik administratif maupun pidana, dapat diselesaikan secara sigap dengan kehadiran Desk Ketenagakerjaan Polri ini," pungkasnya.

Kapolri Luncurkan Desk Ketenagakerjaan Polri, Apa Fungsinya?

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi meluncurkan Desk Ketenagakerjaan Polri nan merupakan inisiatif strategis untuk menyelesaikan beragam permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Langkah itu diharapkan dapat menjadi solusi atas sengketa antara perusahaan dan tenaga kerja, sekaligus mendukung daya saing industri nasional.

"Desk Ketenagakerjaan ini kami siapkan sebagai wadah untuk menyelesaikan sengketa industri dan tenaga kerja melalui tahapan nan jelas, mulai dari pelaporan, mediasi, hingga penegakan norma jika diperlukan," tutur Listyo dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).

Kapolri Listyo menyebut, kehadiran Desk itu diharapkan dapat menjaga stabilitas hubungan industrial serta memberikan saluran bagi para pekerja untuk menyampaikan keluhan mereka.

Dia turut menegaskan, bahwa dengan adanya hubungan industrial nan baik, Indonesia bakal mempunyai daya saing nan lebih tinggi di tingkat global.

"Kami mau kualitas produksi kita bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai sasaran Presiden Prabowo Subianto," jelas dia.

Menteri Ketenagakerjaan (Mennaker) Yassierli memberikan apresiasi atas inisiatif Polri tersebut. Dia menilai, Desk Ketenagakerjaan Polri merupakan langkah strategis untuk memberikan kepastian norma bagi pekerja dan perusahaan.

"Kami sangat mendukung Desk Ketenagakerjaan ini. Dengan adanya kerjasama antara pengawas ketenagakerjaan dan Polri, masalah-masalah ketenagakerjaan, baik administratif maupun pidana, dapat diselesaikan secara sigap dan tepat," ujar Yassierli.

Jadi nan Pertama di Dunia

Menurut Menaker, lingkungan kerja nan nyaman dan memberikan kepastian norma bakal meningkatkan produktivitas serta daya saing industri.

"Kami minta langkah ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045," ungkapnya.

Selain itu, Penasihat Ahli Kapolri Bidang ketenagakerjaan Andi Gani Nenawea, nan juga Presiden Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) turut mengucapkan rasa terima kasih atas perhatian luar biasa Kapolri terhadap rumor pekerja di Indonesia.

"Dengan tangan dingin Pak Kapolri, beragam masalah besar sukses diselesaikan, termasuk upaya pengepungan Jakarta oleh 50 ribu pekerja pada 24-25 November lampau nan akhirnya dapat diredam dengan damai," kata Andi.

Tidak ketinggalan, Desk Ketenagakerjaan Polri pun mendapat perhatian internasional, di mana empat negara ASEAN ialah Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Filipina disebutnya tertarik untuk mempelajari inisiatif tersebut.

"Ini pertama di dunia, polisi mempunyai subjek tenaga kerjaan untuk menangani tindak pidana ketenagakerjaan," Andi menandaskan.

Selengkapnya