Laba Emiten Bus Listrik Bakrie (vktr) Turun 84%, Ini Penyebabnya

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Emiten Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mencatat, untung bersih pada kuartal I tahun 2025 ambruk sebesar 84% secara tahunan dari Rp 21 miliar menjadi Rp 3,3 miliar nan disebabkan oleh kenaikan nilai pokok penjualan dan kurs dolar.

Mengutip keterangan resminya, pendapatan bersih VKTR naik tipis sebesar 6% secara tahunan dari Rp205 miliar pada 1Q24 menjadi Rp218 miliar meskipun penjualan otomotif nasional tetap belum membaik.

Sementara itu, total aset tumbuh 3% secara tahunan menjadi Rp1,6 triliun per 31 Maret 2025, dari Rp1,6 triliun per 31 Desember 2024, seiring selesainya pembangunan pabrik Magelang nan ke depannya diharapkan dapat memperkuat kapabilitas produksi kendaraan listrik.

Sejalan dengan ekspansi ini, total liabilitas naik 11% secara tahunan menjadi Rp502 miliar dari Rp453 miliar, disebabkan oleh kenaikan utang untuk mendukung modal kerja perusahaan.

Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengungkapkan, dari sisi penjualan kendaraan listrik, VKTR terus memperluas portofolio pengguna dan produk melalui strategi diversifikasi, nan ditunjukkan dengan keberhasilan penjualan forklift listrik ke sektor swasta.

Selain itu, VKTR juga dalam proses finalisasi Purchase Order (PO) 80 unit bus listrik dengan Perum DAMRI mengenai penambahan untuk operasional Transjakarta. Hal ini merupakan kelanjutan dari pemesanan sebelumnya, ialah 72 unit bus listrik nan telah beroperasi, dimana 20 unit dioperasikan oleh Sinarjaya dan 52 unitnya dioperasikan oleh Mayasari Bakti.

"Upaya ini menunjukkan komitmen VKTR berbareng mitra strategis untuk memperluas kontribusi dalam elektrifikasi transportasi publik serta mendorong percepatan mengambil kendaraan rendah emisi di Indonesia," ungkapnya.

Sebagai bagian dari strategi industrialisasi berkelanjutan, VKTR telah menyelesaikan pembangunan akomodasi perakitan kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knocked Down (CKD) pertama di Indonesia, nan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, pada awal 2025.

Bus listrik 12 meter nan dirakit di akomodasi ini telah memperoleh sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40%. Fasilitas ini dirancang untuk memperluas produksi berbasis CKD, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik regional.

Sejak awal kuartal pertama tahun 2025, VKTR mencatat pencapaian berupa dimulainya operasi 20 unit bus listrik CKD VKTR nan dilakukan oleh operator Sinarjaya untuk Transjakarta, dimana kerjasama karoseri bus listrik dilakukan oleh Laksana.

"Kami percaya bahwa penguatan kehadiran Perseroan di sektor KLBB Indonesia bukan hanya langkah bisnis, tetapi juga bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan solusi berkelanjutan," pungkasnya.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham Boeing Anjlok, China Hentikan Pengiriman Jet

Next Article Video: Prabowo Sebut Orang Kecil Main Saham Kayak Judi, Apa Iya?

Selengkapnya