ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Puskesmas Cibinong, Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 47, Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/3/2025). Mengutip siaran pers, tujuan kedatangannya untuk memandang langsung program Cek Kesehatan Gratis (CKG) nan telah melangkah sejak 10 Februari 2025.
“CKG memberikan akses jasa kesehatan preventif kepada seluruh lapisan masyarakat luas,” tulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden seperti dikutip Selasa (18/3/2025).
Setibanya di lokasi, Gibran langsung menyapa penduduk dan berkeliling memandang langsung beragam akomodasi jasa kesehatan nan tersedia di puskesmas tersebut. Ia meninjau area pemeriksaan kesehatan, ruang pelayanan, serta akomodasi penunjang nan digunakan dalam program CKG.
Di sela-sela kunjungan, putra sulung Joko Widod ini juga berinteraksi dengan masyarakat nan tengah mengakses jasa kesehatan. Ia menyapa dan mendengarkan langsung pengalaman serta masukan dari pasien mengenai program ini.
Dalam kunjungan pagi ini, Gibran menekankan pentingnya sosialisasi program CKG kepada masyarakat. Dia berharap, dengan adanya program CKG, masyarakat dapat lebih sadar bakal pentingnya penemuan awal dalam mencegah penyakit serius.
Sebagai informasi, Program CKG mencakup pemeriksaan tekanan darah, akibat penyakit jantung alias strok, serta tes mata, nan diharapkan dapat menurunkan nomor kematian awal akibat penyakit tidak menular.
Diketahui, melalui CKG pemerintah berkomitmen memastikan program kesehatan nasional melangkah efektif dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk para pekerja di area perkantoran. Dengan demikian, diharapkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia dapat meningkat secara signifikan.
Kemenkes: Mulai 1 Maret Cek Kesehatan Gratis Tidak Harus Saat Ulang Tahun
Cek Kesehatan Gratis (CKG) atau Pemeriksaan Kesehatan Gratis tidak kudu dilakukan saat ulang tahun. Kebijakan ini mulai bertindak 1 Maret 2025.
Namun, pastikan mendaftar terlebih dulu lewat Satu Sehat Mobile seperti disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi.
"Mulai bertindak per Maret ini, 1 Maret 2025," kata Nadia ditemui di Peringatan Hari Obesitas Sedunia di Jakarta Selatan pada Selasa, 4 Maret 2025.
Sebelumnya patokan melakukan cek kesehatan cuma-cuma adalah pada hari ulang tahun dan bertindak sebulan sesudahnya. Namun, dengan patokan terbaru maka masyarakat nan ingin melakukan Cek Kesehatan Gratis bisa mendatangi Puskesmas tanpa perlu berdasarkan tanggal ulang tahun. Misalnya seseorang berulang tahun tanggal 2 Juni nanti, maka boleh saja untuk mendaftarkan untuk melakukan CKG di bulan Maret ini.
Nadia mengungkapkan perubahan aturan ini bermaksud untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Untuk memudahkan masyarakat saja, jadi enggak miss opportunity ya," kata Nadia menjawab pertanyaan Health detikai.com.
"Sebelumnya kan ada nan mengantarkan orangtua alias anak tapi orang ini tidak bisa diperiksa lantaran belum ulang tahun jadi enggak masuk sistem. Kami berpikir ya kasian dong, sudah mengantarkan orangtua alias anak tapi dirinya sendiri tidak bisa periksa. Maka dari itu kita buka untuk semua," jelas Nadia.
Namun, Nadia mengingatkan bahwa cek kesehatan cuma-cuma hanya bertindak satu kali dalam setahun.
Lakukan Pendaftaran di SatuSehat Mobile
Untuk bisa melakukan Cek Kesehatan Gratis maka perlu mengunduh SatuSehat Mobile. Kemudian, mendaftar untuk bisa melakukan CKG.
"Paling lezat daftar dulu di Satu Sehat Mobile ya lantaran di Puskesmas kan ada kuota (untuk bisa melakukan CKG)," saran Nadia.
Namun, jika mengalami kesulitan untuk mengunduh SatuSehat Mobile, dia menyarankan untuk mendaftarkan diri secara langsung ke Puskesmas.
169 Ribu Orang Sudah Manfaatkan CKG
Nadia mengatakan hingga 4 Maret 2025 ada 360 ribu pendaftar untuk melakukan cek kesehatan gratis. Dari nomor itu 169 ribu orang sudah menyelesaikan Cek Kesehatan Gratis.
Mengenai perbedaan nomor antara nan mendaftar dengan jumlah orang nan sudah menyelesaikan CKG perihal tersebut lantaran ada beberapa kendala. Salah satunya puskesmas nan tidak langsung mengisi data.
"Ada beberapa hambatan ya misalnya puskesma belum isi data," katanya.