Kulit Astronaut Merah Dan Sering Radang, Alasannya Tak Kasat Mata

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Kondisi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) disebut menakut-nakuti kesehatan astronaut di orbit. Sebuah penelitian menyarankan kediaman manusia di antariksa didesain lebih kotor agar astronaut bisa lebih sehat.

Selama ini, ISS dipelihara dengan "super-bersih" lewat protokol sterilisasi yang ketat. Astronaut, peralatan, dan modul nan bakal dikirim ke orbit apalagi kudu diisolasi sebelum peluncuran di ruang nan sangat bersih"

Sebuah penelitian dari University of California menyatakan agar kebijakan disinfektasi ekstrem nan selama ini diambil di luar angkasa memberikan lebih banyak akibat negatif dibanding positif.

Astronaut ISS seringkali malah mengalami disfungsi sistem imun, ruam kulit, dan kondisi radang alias pembengkakan lainnya saat di luar angkasa.

Selama ini, segala jenis indikasi ini disebut merupakan akibat dari gravitasi mikro di luar atmosfer Bumi. Peneliti dari University of California menduga argumen sebenarnya adalah para astronaut di luar angkasa tidak terpapar dengan mikroba "baik."

Dalam penelitian, para astronaut di ISS diminta untuk mengambil sampel dari 803 permukaan di ISS dengan metode swab. Spesimen kuman kemudian dikirim ke Bumi untuk diteliti.

Dibandingkan dengan sampel di Bumi, permukaan di dalam ISS mengandung mikroba nan jauh lebih sedikit, terutama mikroba nan biasa ditemukan di tanah dan air.

Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa sebaiknya jumlah mikroba di ISS ditingkatkan demi kesehatan astronaut. Tentunya, sembari menjaga lingkungan tetap higienis.

"Ada perbedaan nan besar antara paparan sehat ke tanah, misalnya lewat berkebun, dengan hidup kotor. Ini nan terjadi jika kita ada di lingkungan nan tertutup tanpa masuknya mikroba sehat dari luar," kata Rob Knight dari Centre for Microbiome Innovation di University of California.

Kini, banyak mahir kesehatan dan intelektual beranggapan bahwa kebersihan era modern berakibat jelek ke sistem imun, termasuk meningkatkan potensi alergi.

Namun, perjalanan luar angkasa tetap didesain untuk sebersih mungkin. Mereka takut pandemi penyakit terbawa ke ISS yang tidak dilengkapi oleh petugas medis untuk merawat astronaut nan sakit.

Rodolfo Salido dari UC San Diego menyarankan kreasi nan lebih "ramah kotoran" digunakan untuk kediaman baru nan bakal dibangun menggantikan ISS, seperti Lunar Gateway alias tempat tinggal astronaut di Bulan dalam misi Artemis. ISS akan dipensiunkan dalam beberapa tahun ke depan.

With Nasa's Artemis programme, astronauts will also be returning to the Moon to live on the lunar surface for extended periods.

"Jika kita mau hidup di luar Bumi, kita tak bisa hanya mengambil satu ranting mini dari pohon kehidupan ke sana," kata Salido. "Lingkungan buatan, termasuk stasiun luar angkasa, bisa mengambil faedah dari mikroba tertentu untuk meniru lingkungan di Bumi daripada tergantung kepada ruang nan terlalu bersih."


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Duh, Kasus Cerai Karena Judi Online Kian Meresahkan

Next Article Peneliti Usul Astronaut Makan Batu dalam Perjalanan ke Mars

Selengkapnya

Ad Blocker Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

  1. Click the AdBlock icon in your browser
    Adblock 1
  2. Select, Dont run on pages on this domain
    Adblock 2
  3. A new window will appear. Click on the "Exclude" button
    Adblock 3
  4. The browser icon should turn green
    Blog MC Project
  5. Update the page if it doesnt update automatically. by MC Project
  1. Click the AdBlock Plus icon in your browser
    Adblock Plus 1
  2. Click on "Enabled on this site"
    Adblock Plus 2
  3. Once clicked, it will change to "Disabled on this site"
    Adblock Plus 3
  4. The browser icon should turn gray
    Webtool SEO Secret
  5. Update the page if it doesnt update automatically. by SEO Secret