ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah memberhentikan Direktur IT PT Bank DKI, Amirul Wicaksono, dalam rapat terbatas dengan Direksi Bank DKI kemarin, Selasa (9/4/2025). Keputusan itu menyusul gangguan jasa nan menyebabkan pengguna tidak dapat bertransaksi sejak malam takbiran, 30 Maret 2025.
Ia juga menginstruksikan pelaporan masalah ini ke Bareskrim untuk proses norma lebih lanjut, menekankan pentingnya membangun kepercayaan publik terhadap Pemprov DKI Jakarta. Sebab menurutnya, perkara ini "sudah keterlaluan" dan tidak mungkin melibatkan "orang dalam."
Saat ini, sejumlah jasa Bank DKI telah kembali beraksi secara normal. Di antaranya jasa ATM Bank DKI untuk pembayaran, pembelian, transfer sesama/antar rekening Bank DKI, dan tarik tunai menggunakan kartu ATM Bank DKI alias kartu ATM bank lain di mesin ATM Bank DKI.
Kemudian layanan-layanan JakOne Mobile Bank DKI, CMS (Cash management system) Bank DKI jasa JakOne Pay Jakarta Tourist Pass, dan EDC Bank DKI.
Namun, untuk sementara jasa transfer ke bank lain menggunakan ATM Bank DKI, JakOne Mobile Bank DKI, dan CMS (Cash Management System) Bank DKI serta jasa top-up e-wallet (Gopay, OVO, DANA, & iSaku) belum dapat digunakan. Hal ini tetap dikeluhkan oleh para pengguna di media sosial mereka.
"Terpantau bank dki tetap blm bisa transfer. Hebat ni bank bisa jasa dasarnya meninggal 2 minggu ga bergeming," kata akun X @***er*zet, dikutip Rabu (9/4/2025).
Lantas gimana kronologi gangguan jasa Bank DKI nan berujung pada pemberhentian tugas kepala IT Bank Pembangunan Daerah (BPD) tersebut?
Kronologi
Berdasarkan pantauan detikai.com, gangguan jasa Bank DKI terjadi mulai malam takbiran 30 Maret 2025. Sejumlah akun di media sosial X (dahulu Twitter) kompak mengeluhkan hambatan nan menghalangi jasa transaksi perbankan di BPD tersebut.
Mereka mengatakan aplikasi Bank DKI hanya bisa dipakai untuk mengecek dana, tetapi tidak bisa transfer ke bank lain alias e-wallet. Bahkan, saldo tabungan mereka sudah terpotong untuk transaksi QRIS, tapi biaya nan ditransfer tidak masuk ke merchant tujuan.
"Ini makin lama dari kemarin sebelum lebaran (dari hari kamis) transfer external bank lain ilang, nan di payment (Dana, Gopay sama Ovo) ilang, gabisa apa ap ini, ke ATM juga gabisa, macul aja macul di kebon min @bank_dki @JakOne_Mobile," kata akun @____naldhi pada 1 April 2025, dikutip Rabu (9/4/2025).
"Pagi ini bener-bener mau ngamuk soalnya @bank_dki dari malem takbiran sampe sekarang MAINTENANCE dan nggak selesai-selesai. JakOne hanya bhat bisa cek saldo aja, transfer ke bank lain/ewallet sama sekali nggak bisa. Baca complain di IG juga nggak bisa narik duit di atm," kata sebuah akun X di "Komunitas MARAH-MARAH" pada tanggal 3 April 2025, dikutip Rabu (9/4/2025).
Bahkan, pada hari Senin lalu, pengguna akun @****ota_ bercerita sampai kudu ke instansi bagian Bank DKI di Jalan Slamet Riyadi, Jakarta Timur, guna menarik dana. Sebab, dia tidak bisa menggunakan aplikasi Bank DKI.
"Aplikasi bank dki eror dari sebelum lebaran, terpaksa ke bagian slamet riyadi buat narik cash," kata akun itu dikutip, Rabu (9/4/2025).
Menanggapi perihal ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan biaya pengguna tetap aman. Gubernur Pramono juga terus berkoordinasi dengan jejeran Bank DKI untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kami memberikan agunan kepada pengguna Bank DKI di mana pun, di bagian mana pun, bahwa dananya dijamin oleh Bank DKI. Saat ini kami sedang mendalami, terutama nan berangkaian dengan teknologi info (IT)," ujarnya sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Selasa (8/4/2025).
Gubernur Pramono juga menegaskan keseriusannya dalam menangani persoalan ini. Pada hari pertama masuk kerja pasca libur Lebaran, pihaknya langsung menggelar pertemuan dengan jejeran dewan Bank DKI.
Dalam rapat tersebut, Pramono memberhentikan Direktur IT PT Bank DKI, Amirul Wicaksono dari jabatannya dan menginstruksikan laporan ke Bareskrim Polri.
Respons Bank DKI
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo dalam siaran pers menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan aktivitas pemulihan sistem nan dilakukan Bank DKI sepanjang periode libur lebaran tahun 2025.
"Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah perlindungan untuk memastikan stabilitas jasa dan keamanan transaksi seluruh nasabah" ujar Agus dikutip dari laman resmi Bank DKI, Rabu (9/4/2025)
Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari sistem kontrol internal kami dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. Sebagai akibat dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian jasa transaksi lintas jaringan (off-us), termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain.
Ia juga menyampaikan bahwa sejak awal kejadian, Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis, operasional, dan jasa pengguna secara intensif selama 24 jam, untuk melakukan pertimbangan sistem, pemulihan berjenjang, serta menjaga kelancaran jasa prioritas lainnya.
Setelah dilakukan pertimbangan menyeluruh, Bank DKI memulai proses pemulihan jasa secara bertahap. Tahap pertama nan dibuka adalah jasa ATM Off-Us, nan kembali dapat digunakan sejak hari Senin, 7 April 2025.
"Kami juga membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi, pengaduan, maupun pertanyaan dari Masyarakat" ujar Agus.
Disorot DPRD Jakarta
Sekretaris Komisi E DPRD Justin Adrian mendorong para ketua Bank DKI beserta jajarannya melakukan langkah tegas terhadap gangguan norma nan mungkin terjadi pada Bank DKI.
"Saya mendorong jejeran dewan DKI bilamana memang ada indikasi-indikasi peretasan itu agar melibatkan penegak hukum," ujar dia di gedung DPRD DKI Jakarta, dikutip dari laman resmi DPRD Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Justin mengatakan, upaya-upaya tersebut diperlukan untuk menjaga kepercayaan pengguna nan menjadi kunci dalam keberlangsungan dan keberhasilan upaya perbankan ke depannya.
"Yang dipikul ini kan kepercayaan dari masyarakat DKI Jakarta, pengguna juga," tegas Justin.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: