ARTICLE AD BOX
Jakarta -
PON 2028 memang tetap tiga tahun lagi. Tapi, KONI DKI Jakarta sudah melakukan persiapan sedari awal lewat Pelatihan Daerah (Pelatda).
Pelatda tersebut apalagi dimulai pada 1 April lalu, dengan kriteria atlet nan dipanggil adalah para peraih emas, perak, dan perunggu di nomor perorangan dan emas beregu.
Ada total 850 atlet lapis satu dan 270 atlet lapis dua nan mengikuti Pelatda. Sebagai informasi, kontingen DKI finis runner-up di PON 2024 dengan 184 emas, kalah dari Jawa Barat dengan 195 emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami yakin, prestasi itu terjadi lantaran adanya proses latihan nan berkelanjutan. Usai PON 2024 lalu, kami menggelar evaluasi, dan kami perkuat lagi pascalebaran lagi dengan menggelar Pelatda," kata Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Hidayat Humaid, dalam aktivitas Media Gathering di Gedung KONI DKI, Selasa (27/5/2025).
"Tren di bagian cabang olahraga saat ini adanya pembatasan usia. Maka, kami mempersiapkan juga atlet pelapis untuk PON berikutnya," lanjutnya.
Meski belum diikuti semua bagian olahraga (cabor), Hidayat berjanji pihaknya bakal segera menggelar Pelatda bagi mereka ketika SK KONI sudah turun.
"Pada Juli mendatang para atlet Pelatda bakal dikukuhkan oleh Gubernur DKI Jakarta. Jadi, memang belum bisa semuanya. Untuk cabor lainnya kami tetap menunggu SK KONI Pusat mengenai kepastian cabor nan bakal dipertandingkan di PON 2028 nanti," ungkapnya.
Wakil Ketua II KONI DKI Jakarta, Gde Sardjana, menyebut para atlet Pelatda telah menjalankan tes bentuk di Rawamangun, dengan dibantu pakar-pakar olahraga dari Universitas Negeri Jakarta.
KONI DKI Jakarta juga bakal menggelar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) junior untuk menjaring atlet-atlet DKI Jakarta menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) di Jakarta bulan Oktober
Terpisah, Bendahara Umum KONI DKI Jakarta, Hadameon Aritonang, mengatakan sudah mendapat biaya hibah RP 115 miliar untuk Pelatda nan digunakan untuk honor atlet dan pelatih.
"Dana ini 90 persen diperuntukkan bagi Pelatda," paparnya.
(mrp/bay)