Kondisi Terkini Tiang Monorel Mangkrak Yang Pramono Minta Dibongkar

Sedang Trending 19 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Tiang-tiang monorel nan terletak di sepanjang jalan raya Rasuna Said dan Asia Afrika, Jakarta Selatan menjadi 'borok' pembangunan prasarana transportasi umum di Jakarta. Pasalnya proyek nan melangkah sejak 2004 itu tak rampung namalain mangkrak.

Berdasarkan pantauan detikaicom, Jumat (13/6/2025) berdirinya tiang monorel ini tampak mempersempit ruas jalan Rasuna Said. Tiang-tiang tersebut mempunyai tinggi beragam dengan ukuran cukup besar.

Dari dekat, kondisi tiang juga beragam. Ada nan secara utuh telah ditutup beton. Ada juga nan hanya sebagian tertutup beton dan sisanya berupa besi baja nan berdiri tegak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa tiang nan mangkrak itu pun sekarang ada nan dimanfaatkan seniman jalanan sebagai media lukisan. Selain itu, ada juga tiang nan dimanfaatkan sebagai penyangga petunjuk jalan.

Tiang-tiang monorel nan mangkrak juga terdapat di Jalan Asia Afrika. Kondisi tiang di wilayah ini juga tak jauh beda. Memiliki tinggi nan beragam, tiang-tiang tersebut ada nan tertutup beton dan ada juga nan hanya sebagian.

Karena mangkrak, tiang-tiang monorel itu sekarang beranjak fungsi. Tiang nan semestinya menopang jalur kereta, sekarang dimanfaatkan sebagai media untuk iklan.

Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan, bakal menyurati PT Adhi Karya Tbk (ADHI) untuk membongkar tiang monorel. Pasalnya, tiang-tiang tersebut mengganggu estetika tata kota Jakarta.

Tiang monorel mangkrakTiang monorel mangkrak Foto: Andi Hidayat

Ia pun telah menggelar rapat dengan jajarannya mengenai perihal tersebut, dan menghasilkan rencana pembongkaran tiang monorel nan sekarang menjadi milik Adhi Karya. Dia menyebutkan, pihak nan mempunyai kewenangan untuk membongkar tiang monorel itu memang Adhi Karya. Keputusan itu diambil lantaran sudah ada keputusan dari pengadilan negeri (PN) dan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun).

"Walaupun sudah ada keputusan PN dan juga pemerintah Jakarta sudah mendapatkan pengarahan dari Jamdatun, untuk kemudian nan berkuasa untuk membongkar adalah Adhi Karya," ujarnya dikutip dari detikNews, Selasa (10/6).

(acd/acd)

Selengkapnya