ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, menceritakan pengalaman mencekam saat rombongannya berbareng Satgas AB Moskona 2025 mendapat tembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Adapun, kejadian itu terjadi saat mereka tengah mencari Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Marbun, nan dilaporkan lenyap sejak 18 Desember 2024.
Terkait perihal tersebut, Komnas HAM RI mengecam tindakan tersebut. "Komnas HAM mengecam terjadinya penembakan alias serangan terhadap operasi SAR (pencarian dan pertolongan) Tahap III nan sedang menjalankan tugas-tugas kemanusiaan," kata Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM Uli Parulian seperti dilansir dari Antara, Jumat (2/5/2025).
Dia menjelaskan, kronologi penembakan berasal ketika tim operasi pencarian Iptu Tomi melakukan pencarian ulang pada 21 April–4 Mei 2025 di Kabupaten Teluk Bintuni dan sekitarnya.
Tim tersebut di antaranya terdiri dari Mabes Polri, Polda Papua Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Papua Barat, dan Tim SAR. Pencarian ulang nan dilakukan lantaran Komnas HAM menerima pengaduan dari pihak family Iptu Tomi.
Menurut Uli, pengadu menyatakan bahwa pengungkapan kasus Iptu Tomi nan lenyap sejak Desember 2024 saat mengejar KKB di wilayah norma Polres Teluk Bintuni belum dilakukan secara profesional.
"Dan oleh lantaran itu, (pengadu) meminta agar dilakukan pencarian ulang secara maksimal," ucap Uli.