ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Peninjauan terhadap letak usulan pembangunan Sekolah Rakyat di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo pada Sabtu (03/05/2025). Kunjungan ini juga dilakukan berbareng Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, dan Bupati Solok Jon Firman Pandu.
Adapun tinjauan lapangan ini dilakukan demi memastikan kesiapan lahan dan prasarana nan bakal digunakan untuk mengembangkan Sekolah Rakyat nan dicanangkan Presidn Prabowo Subianto.
Menteri Dody pun menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan prasarana pendidikan, khususnya lewat program Sekolah Rakyat ini.
"Kami memastikan prasarana dasar, seperti gedung sekolah, asrama, sanitasi dan akomodasi pendukung pembelajaran lainnya bakal tersedia secara memadai. Ini krusial agar anak-anak Indonesia khususnya dari kalangan miskin ekstrem nan menjadi sasaran program Sekolah Rakyat mempunyai akses terhadap pendidikan berkualitas," kata Menteri Dody.
Wujud Perhatian Pemerintah terhadap Pendidikan di Daerah
Rencananya, calon Sekolah Rakyat nan bakal didirikan di Kabupaten Solok menggunakan lahan dan gedung milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja di Kabupaten Solok, dengan luas 20.480 meter persegi.
Setelah itu, rehabilitasi bakal dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana Strategis, Kementerian PU dengan mengoptimalkan gedung eksisting BLK meliputi pekerjaan rehabilitasi 19 ruang pondok dan 7 rumah dinas dengan kapabilitas 100 siswa/siswi.
Menteri Dody juga mengungkapkan bahwa program Sekolah Rakyat ini kudu didorong dan didukung oleh seluruh pihak, baik Kementerian/Lembaga mengenai maupun Pemerintah Daerah.
“Saya sangat mengapresiasi langkah nyata nan dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Kabupaten Solok dalam mendukung program Sekolah Rakyat. Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah, terutama untuk masyarakat nan berada di garis kemiskinan dan kesulitan akses pendidikan," kata Menteri Dody.
Investasi Pendidikan Jangka Panjang di Sumatera Barat
Total biaya nan diperlukan untuk pekerjaan bentuk pengembangan gedung eksisting BLK ini diperkirakan mencapai Rp7,8 miliar. Selain pondok dan rumah dinas, nantinya juga bakal dilakukan rehabilitasi perpustakaan, ruang UKS, 4 ruang kelas, mushola, ruang guru, ruang tata usaha, dan ruang kepala sekolah.
Rehabilitasi Balai Latihan Kerja Kabupaten Solok masuk dalam rencana pengembangan Sekolah Rakyat di Provinsi Sumatera Barat tahap 1. Selain BLK Solok juga bakal dibangun 2 letak lainnya, ialah di Balai Besar Pendidikan & Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kota Padang dengan luas lahan 20.480 meter persegi dan Kampus 3 Universitas Negeri Padang dengan luas lahan 9.733 meter persegi.
Selanjutnya pada Tahap II telah dilakukan survei untuk 7 letak nan tersebar di Kabupaten Sijunjung, Dharmasraya, Lima Puluh Kota, Kepulauan Mentawai, Padang Pariaman, dan Tanah Datar. Kementerian PU bakal terus berkoordinasi dengan beragam instansi/ lembaga mengenai di Provinsi Sumatera Barat guna mendukung kelancaran pengembangan Sekolah Rakyat.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi juga mengungkapkan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat bukan sekadar membangun sekolah, melainkan investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi berbobot dan berdikari di Provinsi Sumatera Barat.
"Terima kasih Pak Menteri PU, program ini sangat strategis untuk mendukung pemerataan pendidikan, khususnya di area dataran tinggi di Sumatera Barat nan selama ini terkendala akses dan fasilitas,” kata Mahyeldi.