ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana melakukan lelang gelombang 1,4 GHz untuk mewujudkan internet sigap dan murah.
Spektrum gelombang 1,4 GHz bakal dialokasikan Komdigi untuk jasa broadband wireless access (BWA) bagi penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet-switched.
Frekuensi bakal digunakan untuk jasa internet rumah serta mendukung sektor pendidikan dan kesehatan.
Mengenai klaim internet murah, Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni menjelaskan pernyataan tersebut berasas hasil kajian nan ada.
"Ya, lantaran ini kan apa ya sebagai akses ya kelihatannya dari teknologi nan menurut ITU ini betul-betul bisa memberikan aspek nan murah kepada masyarakat. Itu dari kajian sih," ujar Wayan ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, dikutip Senin (16/2/2025).
Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi I DPR di Senayan, Selasa (4/2/2025). (detikai.com/Intan)
Pemerintah bakal mendorong agar gelombang tersebut dimanfaatkan untuk akses internet murah dan cepat.
Adapun sasaran kecepatan jasa internet bagi penyedia jasa BWA adalah 100 Mbps dengan nilai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.
"Kalau tarif Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu lah angan kami. Jadi ingat ini bukan untuk seluler. Jadi sebenarnya jika mereka bakal membangun di sini, dia kudu bawa fiber optik dulu, lampau dia naikkan [pancarkan] ke rumah-rumah lewat akses internet," kata Wayan.
Ia menjelaskan bahwa internet murah ini solusinya adalah dengan melelang gelombang 1,4 Ghz. Karena itu, lelang gelombang 1,4 Ghz nan mau didahulukan. Kemungkinan sasaran lelang ini bakal dilaksanakan pada minggu ketiga Februari 2025.
"Kalau peraturan menterinya bisa segera sesuai jadwal, kemungkinan minggu ketiga Februari," kata Wayan.
Ia menyebut bahwa pihaknya bakal mengundang semua perusahaan nan mempunyai izin jaringan tetap Packet Switched. "Nanti operator nan mempunyai izin itu kami bakal undang," jelasnya. Khusus untuk jartap [jaringan tetap] block packed switch. Bukan untuk seluler ya, seluler kelak diberikan lagi," imbuhnya.
Ketika ditanya mengenai berapa pemenang, memandang konsep nan ada saat ini, gelombang 80 Mhz dibagi untuk tiga blok wilayah. Dengan demikian kemungkinan pemenang tetap tiga.
Tanggapan bos internet
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif menjelaskan bahwa BWA nan bakal dilelang kali ini berbeda dengan BWA pada spektrum gelombang lain.
Kali ini dia percaya bahwa BWA nan diselenggarakan memberikan kesempatan peningkatan penetrasi internet lebih baik.
Ia berambisi agar Komdigi dapat mempertimbangkan secara bijak atas seluruh masukan nan diberikan termasuk dari APJII, antara lain pertimbangan pentarifan nan memberikan agunan kesehatan bagi industri ini.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia - APJII, Muhammad Arif memberi pemaparan di aktivitas Tech & Telco Summit 2024 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa 5/3. (detikai.com/Tri Susilo)
Serta pertimbangan teknis agar performansi jaringan yg dibangun memberikan kenyamanan bagi penyelenggaraan internet, sehingga benefit terbesar bakal dirasakan masyarakat.
Dalam konsultasi publik secara interkatif beberapa waktu lalu, APJII turut diundang untuk menyampaikan tanggapan dan masukan secara terbuka.
"Harapan-harapan dan tanggapan-tanggapan kritis sudah disampaikan juga. Oleh karenanya kami apresiasi pada Komdigi atas kesempatan tersebut," ujar Arif kepada detikai.com, Rabu (5/2/2025).
Sementara Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O Baasir mengaku pihaknya belum bisa memberi komentar lantaran tetap mempelajari tentang rencana ini.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: KOMDIGI Era Prabowo: Perkuat Infrastruktur Telco-Keamanan Data
Next Article Cek 8 Perusahaan nan Dulu Pegang Izin BWA, Ada Bolt dan IM2