Kiamat Mobil Listrik, Tandanya Sudah Kencang Muncul Di As

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Pemerintahan Donald Trump mulai mengambil langkah konkrit untuk menghalang pengembangan industri mobil listrik (EV) di Amerika Serikat (AS).

Trump memang telah mencabut mandat kendaraan listrik era Joe Biden. Sejak kampanye, dia memang menyerukan support terhadap daya fosil.

Namun, dia sempat melunak saat mendapat support dari CEO Tesla Elon Musk. Ia kala itu mengatakan mau tak mau kudu mendukung EV.

Setelah dilantik, rupanya Trump tak gentar membawa 'kiamat' industri mobil listrik. Terbaru, pemerintahan Trump dilaporkan menutup beberapa stasiun pengisian daya (charging station) EV di AS.

Lembaga Layanan Umum (GSA) nan mengatur gedung nan dimiliki pemerintah, dilaporkan bakal menutup seluruh jaringan charging station EV, menurut laporan The Verge, dikutip dari Tech Crunch, Senin (24/2/2025).

GSA dilaporkan mengoperasikan ratusan charging station EV dengan total 8.000 colokan. Fasilitas itu dibangun untuk mengisi daya mobil listrik milik pemerintah dan pegawai negeri sipil (PNS).

Sumber dalam mengatakan kepada The Verge bahwa pegawai pemerintah menerima perintah untuk menutup charging station EV milik pemerintah. Beberapa instansi regional dikatakan sudah menutup charging station di gedung mereka.

Awal pekan ini, Radio Publik Colorado menerima email nan menyatakan charging station di Denver Federal Center bakal ditutup.

Lebih luas, pemerintahan Trump sudah memangkas beberapa lembaga pemerintahan dalam upaya efisiensi nan dipimpin Elon Musk. Pemerintah juga menarik support untuk daya berkelanjutan, termasuk program prasarana pengisian daya EV.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Gagal Uji Coba Ketujuh, Roket SpaceX Starship Elon Musk Meledak

Next Article Terungkap, Segini Uang Elon Musk Buat Bayar Kampanye Donald Trump

Selengkapnya