ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Rumah tanpa pagar menjadi pemandangan umum di banyak area perumahan di Amerika Serikat. Hal ini sering menimbulkan pertanyaan, terutama dari masyarakat negara lain nan terbiasa dengan rumah berpagar.
Ketiadaan pagar ini tidak hanya berangkaian dengan kreasi arsitektur, tetapi juga mencerminkan style hidup, norma sosial, hingga peraturan nan berlaku.
Artikel ini bakal membahas beragam argumen di kembali kejadian rumah tanpa pagar di Amerika, serta gimana perihal tersebut mencerminkan budaya dan pola pikir masyarakatnya.
1. Tradisi Tanpa Pagar
Di Amerika Serikat, pagar bukan bagian dari tradisi budaya dalam kediaman pribadi. Biasanya, pagar hanya ditemukan di gedung umum alias instalasi militer. Bahkan, keberadaan pagar sering dianggap sebagai tindakan nan kurang sosial.
Jika ada penduduk Amerika nan memasang pagar di laman depan rumah mereka, pagar tersebut condong berupa pagar hias pendek nan hanya berfaedah sebagai pembatas simbolis. Memiliki pagar tinggi di sekitar rumah tetap dianggap sesuatu nan tidak lazim di sana.
2. Peraturan Daerah
Setiap wilayah di Amerika mempunyai patokan tertentu nan mengatur pemilik rumah, termasuk mengenai pemasangan pagar, pemeliharaan rumput, dekorasi, dan hal-hal lainnya. Selain itu, ada norma zonasi nan mengatur apa nan boleh dan tidak boleh dilakukan di suatu daerah.
Di beberapa tempat, terdapat peraturan nan melarang pemasangan pagar, sehingga pemilik rumah kudu mendapatkan izin dari pemerintah setempat terlebih dahulu. Karena proses izin ini bisa rumit dan menyantap waktu, banyak orang nan memilih untuk tidak memasang pagar.
3. Keamanan
Banyak rumah di Amerika Serikat dibangun dengan bahan-bahan nan mudah terbakar, seperti kayu dan papan plester untuk dindingnya. Karena itu, rumah-rumah di Amerika cukup rentan terhadap kebakaran nan bisa dengan sigap menyebar ke rumah-rumah tetangga.
Pemasangan pagar dapat menghalang akses kendaraan pemadam kebakaran, sehingga memperlambat waktu respons mereka dalam menangani kebakaran. Oleh lantaran itu, sebagian besar rumah di Amerika lebih memilih untuk tidak memasang pagar demi memastikan aksesibilitas nan lebih sigap dalam keadaan darurat.
4. Estetika
Pemasangan pagar di Amerika sering kali dianggap dapat merusak pemandangan dan mengurangi estetika tampilan rumah. Sebagai alternatif, banyak pemilik rumah nan memilih untuk membangun pagar di laman belakang, bukan di bagian depan nan terlihat langsung oleh publik.
Keputusan ini bukan hanya untuk argumen estetika, tetapi juga untuk memberikan ruang nan kondusif bagi anak-anak untuk bermain di laman belakang tanpa cemas mereka bakal keluar dari rumah.
Dengan langkah ini, rumah tetap terlihat bagus dan bersih dari pandangan luar, menciptakan suasana nan nyaman dan kondusif bagi keluarga.
5. Biaya Mahal
Sebagian besar rumah di Amerika, terutama di bagian depan, tidak dilengkapi dengan pagar. Salah satu argumen utamanya adalah biaya pemasangan pagar nan cukup tinggi. Meskipun beberapa orang memilih untuk memasang pagar sendiri, tetap ada biaya tambahan untuk membeli bahan-bahan nan diperlukan.
Selain itu, pemasangan pagar sering kali memerlukan izin dari pihak kota, nan bisa menambah biaya dan proses administrasi. Oleh lantaran itu, kebijakan tanpa pagar memungkinkan pemilik rumah untuk menghemat biaya dan mempermudah urusan administratif.
(dag/dag)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perjalanan Shin Tae Yong Bersama Timnas Indonesia
Next Article 20 Perguruan Tinggi Terbaik di Dunia 2024, 3 Besar Ada di Amerika