Kenali Tanda Telepon Dari Maling M-banking, Ini Cirinya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Penipuan untuk menguras isi M-banking tetap kerap terjadi. Salah satu nan digunakan adalah menggunakan metode berjulukan vishing.

Vishing merupakan modus phishing dengan suara. Para penipu berupaya memancing korban agar mau menyerahkan akses alias info krusial miliknya secara sukarela alias tidak sadar.

Biasanya korban bakal diminta mengklik link tertentu alias mendownload file. Ternyata keduanya bermuatan malware nan bisa rawan bagi ponse.

Ada sejumlah ciri-ciri modus ini, berikut informasinya:

1. Mengaku dari pemerintah alias perusahaan besar

Para penipu biasanya mengaku dari lembaga pemerintah alias perusahaan besar tertentu. Mereka bakal berupaya mengintimidasi korban dengan perannya nan mempunyai otoritas.

2. Menawarkan kesepakatan alias hadiah

Modus lainnya adalah mengaku membagikan bingkisan alias menawarkan kesepakatan tertentu. Jangan mudah percaya dengan penawaran nan kelihatannya baik itu lantaran kemungkinan besar adalah penipuan.

3. Tidak tahu nama Anda

Biasanya para penipu bakal menelepon dengan sapaan umum tanpa menyebut nama orang nan dihubungi. Waspada jika Anda menerima telepon itu lantaran petugas resmi bakal mengetahui siapa nan mereka hubungi.

4. Penipu menyatakan ada utang nan belum dibayar

Pelaku juga biasanya bakal menggunakan strategi intimidasi klasik kepada korbannya. Misalnya utang nan belum dibayar dan bakal mendapatkan denda alias balasan penjara. Langsung tutup telepon jika ragu dengan panggilan tersebut dan hubungi perusahaan resmi untuk menanyakan kebenarannya.

5. Meminta info sensitif

Para pelaku bakal meminta info pribadi, seperti nomor KTP ataupun kartu kredit. Ingat jangan pernah memberikan info apapun kepada orang nan tidak dikenal.

6. Perangkat terinfeksi malware

Anda juga perlu waspada jika ada nan menunjukkan perangkat terinfeksi malware alias virus. Jangan pernah menginstal software dari jarak jauh seperti AnyDesk alias TeamViewer.

7. Meminta info pribadi nan semestinya sudah diketahui

Sama seperti permintaan info sensitif, jangan berikan info informasi pribadi kepada siapapun. Apalagi jika info tersebut harusnya diketahui oleh perusahaan resmi.

8. Ada jarak saat menjawab telepon

Biasanya bakal ada jarak saat menjawab telepon, lantaran mereka menggunakan teknologi panggilan otomatis untuk menghubungkannya dengan korban.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: DPR RI Bicara Bisnis Asuransi di Tengah Isu Soal Over Utilisasi

Next Article Awas! Ada Modus Baru Maling M-Banking, Rekening Auto Ludes

Selengkapnya