Kemlu Ri: Tidak Ada Wni Korban Ledakan Di Pelabuhan Iran

Sedang Trending 23 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Minggu, 27 Apr 2025 21:29 WIB

Kemlu RI menyampaikan semua WNI nan berada di Iran dalam keadaan kondusif dan selamat, tidak ada nan menjadi korban ledakan di pelabuhan di Bandar Abbas, Iran. Kemlu RI menyampaikan semua WNI nan berada di Iran dalam keadaan kondusif dan selamat, tidak ada nan menjadi korban ledakan di pelabuhan di Bandar Abbas, Iran. AFP/MOHAMMAD RASOLE MORADI

Jakarta, detikai.com --

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan bahwa semua WNI nan berada di Iran dalam keadaan kondusif dan selamat, tidak ada nan menjadi korban ledakan di pelabuhan di Bandar Abbas, Iran.

Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat mengatakan bahwa terdapat 385 WNI nan berada di Iran dan tidak ada nan tinggal di Bandar Abbas, menurut keterangan tertulis Kemlu RI di Jakarta, Minggu.

"Sebagian besar mahasiswa tinggal di Qom dan banyak WNI lainnya tinggal di Tehran, ibu kota Iran," mengutip pernyataan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Kemlu itu menyebut bahwa tahun lampau ada dua WNI nan bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di Bandar Abbas, tetapi mereka sudah kembali ke Indonesia.

KBRI Tehran telah berkoordinasi dengan otoritas di Iran dan organisasi WNI di beragam wilayah di Iran untuk memastikan keselamatan mereka dan bakal terus memantau kondisi WNI di Iran secara berkala.

Kemlu RI juga menyampaikan, bagi WNI nan memerlukan support dapat menghubungi hotline KBRI Tehran melalui nomor +989024668889.

Sebelumnya, terjadi ledakan di pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Iran pada Sabtu (26/4), nan menewaskan 25 orang dan melukai setidaknya 1.139 orang, nan ledakan diduga berasal dari bahan kimia dari tank gas.

Bandar Abbas merupakan wilayah pelabuhan krusial di Iran nan berbatasan dengan Qatar dan Uni Emirat Arab (UAE) nan terletak di provinsi Hormozgan di selatan, sekitar 15 kilometer barat daya dari Pelabuhan Bandar Abbas di pesisir utara Selat Hormuz.

Menurut saksi mata, laporan setempat menyebut bahwa kebakaran mini dengan sigap menyebar dan memicu ledakan akibat suhu udara dengan panas 40 derajat Celcius dan menjalar ke timbunan bahan-bahan nan mudah terbakar.

(antara)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya