Kementerian Lh Akan Panggil 36 Saksi Dalami Kasus Kek Lido

Jakarta, detikai.com --

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bakal memanggil 36 saksi dalam proses investigasi kasus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido.

Pemanggilan ini berangkaian dengan dugaan akibat aktivitas pembangunan proyek itu pada lingkungan sekitar.

"Kurang lebih 36 saksi nan bakal kita panggil untuk membikin terang tindak pidana nan ada di Kawasan Ekonomi Khusus Lido," kata Deputi Bidang Penegakan Hukum KLH Rizal Irawan dalam konvensi pers, Jakarta, Rabu (12/3).

Rizal menerangkan dugaan akibat aktivitas pembangunan terhadap lingkungan tak hanya ditemukan mengenai sedimentasi di wilayah badan air Danau Lido.

Pencitraan satelit nan ditunjukkan KLH memperlihatkan luasan Danau Lido sekarang hanya menjadi 11,9 hektare dari nan sebelumnya seluas 24,78 hektare.

Rizal menjelaskan kasus ini telah naik ke tahap penyidikan, sehingga dia pun tak menutup kans andaikan ada penetapan tersangka dari penanggung jawab aktivitas proyek, mengingat area ini dikelola oleh korporasi.

Sebelumnya Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah menyegel dan menghentikan aktivitas pembangunan KEK Lido. Tindakan diambil setelah tim pengawas Gakkum Lingkungan Hidup menemukan adanya pelanggaran serius.

Pihak KLH juga disebut menemukan aktivitas pembangunan nan tidak sesuai dengan arsip lingkungan dan pembukaan lahan.

Pelanggaran itu diduga berakibat pada pendangkalan Danau Lido di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menanggapi tindakan KLH, pihak MNC Land Lido menjelaskan bahwa sedimentasi alias pendangkalan nan dituduhkan, telah terjadi sebelum PT MNC Land Lido mengambil alih Kawasan Lido pada tahun 2013.

(tsa/mnf)

[Gambas:Video CNN]