Kemenkes Aktifkan Lagi Ppds Anestesi Unpad Di Rshs, Jamin Sistem Telah Dibenahi

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Kementerian Kesehatan berbareng dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka kembali Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di RS Hasan Sadikin Bandung.

"Kemenkes dan Kemendiktisaintek sepakat untuk memulai kembali program residensi Prodi Anestesi di RSHS. Kemenkes tidak pernah menghentikan program studi, nan dihentikan sementara adalah aktivitas residensinya," kata Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes Azhar Jaya di Bandung, dikutip dari Antara, Kamis (24/7/2025).

Prodi anestesi di RSHS sempat dihentikan sementara menyusul kasus pemerkosaan nan melibatkan seorang master residen terhadap pasien dan family pasien di rumah sakit tersebut pada Maret 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Azhar, kasus kekerasan seksual nan terjadi beberapa waktu lampau telah mencoreng pekerjaan kedokteran dan bumi jasa kesehatan secara umum. Oleh lantaran itu, kata dia, diperlukan perbaikan sistem nan komprehensif sebelum program dijalankan kembali.

"Berdasarkan hasil pertimbangan Inspektorat Jenderal Kemenkes dan Kemendiktisaintek disimpulkan bahwa RSHS dan FK Unpad telah memenuhi seluruh tanggungjawab perbaikannya," kata dia.

Perbaikan dilakukan mencakup sistem manajemen, tata kelola SOP, hingga sistem penerimaan dan penilaian peserta residensi. Langkah ini bermaksud untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pasien serta mencegah kejadian serupa terulang.

Sementara itu Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) disebut bakal memperketat proses seleksi calon peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), khususnya bagian anestesi untuk mencegah potensi penyimpangan seksual maupun gangguan kejiwaan.

"Nanti kami melibatkan psikolog, psikiater, dan sebagainya. Jadi proses psikologis dulu, jika sudah mengarah ke klinik, baru ke psikiater," kata Dekan FK Unpad Yudi Mulyana Hidayat.

(kna/kna)


Selengkapnya