Kemendikti Saintek: Kemajuan Teknologi Harus Diiringi Kehidupan Sosial Manusia

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) Ahmad Najib Burhani mengatakan, perkembangan teknologi tak terlepas dari nilai-nilai kehidupan manusia. Menurut dia, akibat teknologi saat ini langsung mengenai tiap sendi kehidupan manusia.

“Jadi krusial teknologi kudu diiringi dengan pemahaman kehidupan sosial masyarakat sehingga kebijakan dan arah teknologi bakal jelas dikembangkan ke arah mana,” kata Najib Burhani dalam obrolan Iftar Talk berjudul Masa Depan Teknologi dan Ancaman Dehumanisasi nan digelar Institute for Humanitarian Islam di Jakarta Pusat, seperti dikutip Sabtu (15/3/2025).

Najib memastikan, Indonesia tidak asing dengan perkembangan teknologi sejak era Presiden Soekarno. Bahkan, di saat negara-negara tetangga belum mengembangkan satelit, Indonesia sudah mempunyai satelit Palapa.

“Indonesia juga sudah lama berupaya mengembangkan teknologi nuklir nan digawangi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), kemudian riset teknologi melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Selain itu di era ini ada pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa nasional alias LAPAN, lampau industri pesawat terbang nan digawangi BJ Habibie lewat Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) nan sekarang menjadi PT Dirgantara Indonesia,” ungkap Profesor riset di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini.

Senada dengan itu, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Sonny Hendra Sudaryana nan datang mewakili Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mendorong, teknologi ke depan kudu dikembangkan dengan pedoman ramah nilai-nilai kemanusiaan. Dia memastikan, Komdigi bakal terus berkomitmen memperluas akses internet di seluruh Indonesia. 

“Situasi ini juga secara tak langsung menguntungkan  perusahaan teknologi berskala besar  lantaran bisa mendapatkan database pengguna dengan sangat mudah. Ketika teknologi masuk di desa-desa, nan pertama kali senang siapa? Jelas perusahaan-perusahaan besar teknologi lantaran mereka secara otomatis memperoleh banyak info dari platform nan diakses oleh masyarakat,” jelas Sonny.

Selengkapnya