Keluarga Wr Soepratman: Royalti Indonesia Raya Hanya Saat Era Soekarno

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Keluarga Wage Rudolf (WR) Soepratman mengatakan royalti nan mereka terima atas lagu kebangsaan Indonesia Raya hanya pernah diterima dari Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.

Buddy Harry, perwakilan keluarga, menyebut pembayaran royalti itu menjadi satu-satunya nan diterima oleh kakak serta adik WR Soepratman selaku mahir waris meski Indonesia Raya tetap menjadi lagu kebangsaan RI hingga sekarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Royalti kami dapat dari zamannya Bung Karno. Bung Karno sudah memberikan kepada mahir waris, nan pada waktu itu jatuh kepada kakak dan adik kandungnya WR Soepratman," ujar Buddy.

"Sudah diberikan oleh Bung Karno. Hanya sekali pada saat Bung Karno, era Bung Karno saja," katanya.

Meski begitu, pihak family tidak mau mempermasalahkan royalti Indonesia Raya kepada pemerintahan RI setelah era Soekarno. Bagi mereka, lagu itu terpilih sebagai lagu kebangsaan sudah jadi kebanggaan keluarga.

"Selebihnya sampai sekarang ini kami juga tidak mempermasalahkan royalti, lantaran dengan buatan lagu kebangsaan Indonesia Raya saja kami sudah bangga menjadi family dari WR Soepratman," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

"Jadi kita enggak perlu memikirkan ekonominya lagi. Lagu kebangsaan ini sudah milik kita semua," lanjut Buddy Harry, seperti diberitakan detikaicom pada Senin (10/3),

Lagu buatan WR Soepratman itu juga baru saja diapresiasi lewat peluncuran vinyl Indonesia Raya oleh Kementerian Kebudayaan. Vinyl itu terdiri dari delapan jenis lagu Indonesia Raya.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon memimpin peluncuran piringan hitam pada Hari Musik Nasional 2025 nan bertepatan dengan tanggal lahir WR Soepratman selaku pahlawan nasional dan pembuat lagu kebangsaan Indonesia.

"Jadi, kita sama-sama tahu bahwa lagu Indonesia Raya ini mengalami sebuah proses transformasi dari waktu ke waktu," jelas Fadli dalam Peringatan Hari Musik Nasional 2025 di Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat, Minggu (9/3).

"Ada nan dibuat dulu jenis instrumental nan direkam oleh Orkes Yo Kim Chan pada 1927-1928 dan dicetaknya di Inggris, British made," lanjutnya.

"Ada juga nan jenis vokal dari WR Soepratman, direkam juga oleh Yo Kim Chan pada waktu nan sama. Kemudian, ada jenis dari era Jepang, mungkin temponya agak lebih cepat. Lalu, ada jenis nan telah diaransemen ulang oleh Josef Cleber tahun 1951. Dan ada beberapa jenis lain nan kemudian dikeluarkan," tambahnya.

(frl/end)

Selengkapnya