Kebakaran Kementerian Atr/bpn, Polisi Sebut Kerusakan Hanya 20 Persen

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Kapuslabfor) Bareskrim Polri Brigjen Pol Sudjarwoko mengungkapkan, tidak semua ruangan Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terbakar pada kejadian nan terjadi Sabtu (8/2/2025) malam.

Hal ini disampaikan Sudjarwoko usai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) berbarengan Tim Inafis Polri dan didampingi beberapa personel Polda Metro Jaya.

"(Yang terbakar) Ya satu ruangan ini. Kalau saya lihat tadi ruangan sekitar 15 x 20 meter lah luasnya. Tapi nan terbakarnya tidak seluruh ruangan, hanya mini saja sekitar 5x4 lah," kata Sudjarwoko kepada wartawan di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Minggu (9/2).

Sehingga, pihaknya tidak terlalu mengalami kesulitan dalam mencari dan mengambil sejumlah peralatan bukti atas kejadian kebakaran tersebut.

"Bukan, maksudnya tidak terlalu susah itu kita bisa mendapatkan peralatan buktinya dengan mudah. Mudah kita dapatkan peralatan bukti, tidak terkendala," ujarnya.

"Beda dengan di tempat lain, itu kita mau mengambil peralatan buktinya agak terkendala susah sekali. Kalau ini agak mudah kita ambil peralatan bukti," sambungnya.

Ia menyebut, tingkat kebakaran pada Gedung Biro Humas Kementerian ATR/BPN ini hanya sekitar 20 persen. Sehingga, tidak semua ruangan alias gedung terbakar.

"(Posisi ruangan) di ujung. Ini ruangan Humas, saya tidak tahu. nan jelas corak ruangan ini meja berhadap-hadapan, dan ada kursi-kursi itu ada sekian baris. Bentuknya seperti itu saja," sebutnya.

"(Kerusakan) dari seluruh ruangan ini, sekitar 20-25% lah ya," ujar Sudjarwoko memungkasi.

Polisi Bawa Bukti Abu dan Arang

Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kebakaran Gedung Biro Hubungan Masyarakat (Humas) ATR/BPN, Jakarta nan terjadi pada Sabtu malam 8 Februari 2025.

Kapuslabfor Bareskrim Polri Brigjen Sudjarwoko mengatakan, jika pihaknya telah mengumpulkan sejumlah peralatan bukti berupa abu dan arang usai melakukan olah TKP.

Nantinya, peralatan bukti nan dikumpulkan tersebut bakal dilakukan pemeriksaan secara mendalam dengan langkah scientific investigation di laboratorium forensik.

"Abu arang itu bentuknya seperti abu, bentuknya abu seperti tepung. Ada nan tepung halus, ada nan agak kasar, itu abu. Kalau arangnya bongkahan-bongkahan mini seperti itu," kata Sudjarwoko di Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, Minggu (9/2).

"Kalau nan di abu itu ya bercampur, ada nan kertas nan terbakar, ada nan kayu terbakar. Karena meja nan saya lihat di dalam itu meja dari polipac, seratnya itu dari serbuk, jadi mudah terbakar," sambungnya.

Dia belum bisa memastikan apakah abu tersebut dari kertas alias arsip krusial alias tidak.

"Kalau arsip saya tidak bisa mengatakan bahwa itu arsip ya, lantaran ini ruangan humas banyak kertas-kertas. Lembaran nan terbakar ya sebagian tetap terbakar sebagian tidak itu ada beberapa sih," ujarnya.

Namun, menurutnya arsip krusial tidak mungkin diletakkan di atas meja alias digeletakkan begitu saja.

"Tapi saya tidak menyatakan itu arsip penting, enggak ya. Saya rasa jika arsip krusial tidak mungkin diletakkan di atas meja tergeletak seperti itu," pungkasnya.   

Kronologi Kebakaran

Sebelumnya, Gedung Biro Hubungan Masyarakat (Humas) di Kementerian ATR/BPN dilahap si jago merah. Kebakaran itu terjadi pada Sabtu (8/2) sekira pukul 23.10 WIB.

"Titik kenal Gedung BPN. Obyek nan terbakar Gedung BUP," kata Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan dalam keterangannya, Minggu (9/2).

Satriadi menjelaskan, kejadian ini diketahui ketika adanya api nan terlihat dari ruang humas lantai dasar.

"Api terlihat dari ruang Humas lantai dasar. Sekuriti menangani api awal dengan apar. Namun, api sudah membakar kertas-kertas arsip di atas meja," jelasnya.

"Menghasilkan asap tebal dan sekuriti melapor damkar untuk meminta bantuan," sambungnya.

Dia menyebut, api sukses dipadamkan oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) sekitar pukul 00.35 WIB, dengan mengerahkan 21 unit dan 62 orang personel.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Selengkapnya