Kata Erick Thohir Soal Suporter Away Di Liga Untuk Musim Depan

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Saat ini suporter Liga di Indonesia tetap dilarang menonton langsung di stadion untuk laga away namalain tandang. Ketum PSSI Erick Thohir memberi indikasi belum ada perubahan untuk musim depan lantaran tetap adanya akibat kericuhan.

Aturan larangan superter ini sudah diterapkan di kejuaraan sepakbola Indonesia selama nyaris 2,5 musim. Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 membikin PSSI membikin larangan ini.

Adapun PSSI menyatakan bahwa patokan ini merupakan pengarahan dari FIFA, nan tidak mau sepakbola Indonesia kembali diwarnai tragedi. Aturan ini sekaligus menjadi bagian dari Transformasi Sepakbola Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"FIFA berbareng PSSI memandang tetap banyak kejadian, home dan away ini tentu tingkat kritikalnya tetap tinggi. Jadi saya tentu begini, jika terjadi ada hal-hal di sebuah Liga, itu nan bertanggung jawab penuh siapa? Kok PSSI semua? Jadi Liga (PT LIB) diberikan kewenangan oleh PSSI untuk mengeluarkan Liga," kata Ketum PSSI Erick Thohir kepada wartawan.

"Dan kepemilikan Liga (PT LIB) itu 99 persen dimiliki klub-klub. PSSI hanya 1 persen. PSSI bertanggung jawab menjaga liga tidak ada match-fixing. Kalau ada, kami tangkap. Apalagi sudah punya Satgas berbareng Kepolisian dan Kejaksaan," ujarnya menambahkan.

Sehubungan dengan kebenaran bahwa bergulirnya kejuaraan liga berada di naungan PT LIB, Erick Thohir pun menegaskan bahwa penerapan patokan termasuk larangan suporter away, juga bagian dari tanggung jawab operator kompetisi. Sementara tugas PSSI adalah melakukan sinkronisasi antara agenda kejuaraan dengan agenda Timnas Indonesia, jangan sampai kedua agenda ini berbenturan sebagaimana nan pernah terjadi sebelumnya.

"Liga (PT LIB) punya independensi nan luar biasa. Artinya apa? Penyelenggaran liga itu tentu tanggung jawab Liga (PT LIB). Sepakat dulu ya. Dan tentu kejuaraan tanggung jawab Liga (PT LIB). Klub bertanggung jawab dengan pertandingannya. Artinya, jika ada peristiwa kerusuhan-kerusuhan nan mengakibatkan korban jiwa, Liga dan klub bertanggung jawab sepenuhnya," tutur Erick Thohir.

"Artinya apa? Kami sebagai PSSI dan FIFA menjaga dan menilai bahwa konteks home and away supporter ini tetap rawan. Tetapi jika Liga (PT LIB) dan klub mau melakukan, silahkan bertanggung jawab. Kalau kelak ada peristiwa seperti Kanjuruhan lagi, jangan sampai kelak bolanya dilempar sana-sini tidak punya rasa tanggung jawab. Nah itu saja jika saya," ucapnya.

(mro/krs)

Selengkapnya