Kasus Pembunuhan Nakhoda Km Poseidon 03 Terungkap, Dibuang Ke Laut Karena Tegur Abk

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Korpolairud Baharkam Polri akhirnya sukses mengungkap kasus hilangnya seorang nakhoda KM Poseidon bernama Tupal Sianturi nan diduga dibunuh dan dibuang ke laut oleh anak buah kapalnya (ABK) sendiri.

Kasus ini mencuat setelah anak korban melapor ke Markas Korpolairud pada 6 April 2024, lantaran sang ayah tak kunjung kembali usai melaut berbareng KM Poseidon 03. Setelah penyelidikan intensif selama nyaris setahun, polisi mengungkap bahwa Tupal Sianturi rupanya didorong ke laut oleh dua anak buah kapal akibat masalah sepele: teguran lantaran malas bekerja.

"Keributan terjadi pada 24 Maret 2024, saat korban menegur kepala bilik mesin (KKM) nan ketahuan tidur-tiduran sementara hasil tangkapan cumi sangat sedikit," ujar Kasubdit Gakkum Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri Kombes Pol Donny Charles Go dalam konvensi pers di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

Setelah kejadian tersebut, para ABK melarikan diri dan tidak kembali ke Jakarta. Polisi sempat melacak keberadaan mereka ke beragam daerah, termasuk Sumatera Barat dan Jambi. Berdasarkan keterangan saksi, beberapa ABK sempat mendengar teriakan korban meminta tolong dari laut, namun tak ada nan menolong.

Pada 28 Maret 2024, KM Poseidon 03 terdeteksi berlabuh di perairan Belitung. Di sana, dua pelaku berinisial R dan M menjual beragam peralatan kapal, termasuk hasil tangkapan cumi, perangkat navigator, dan perangkat satelit, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp400 juta.

"Mereka menjual barang-barang tersebut dan hasilnya hanya sekitar Rp41,2 juta. Sebagian dipakai membeli tiket pulang untuk para ABK, dengan syarat tidak ada nan melapor ke polisi," ujar Donny.

Selengkapnya