Kasus Mutilasi Di Sumbar: Potongan Badan Di Pariaman, Kepala Di Padang

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com --

Potongan tubuh nan diduga korban mutilasi di Sumatera Barat (Sumbar) ditemukan di letak berbeda-beda. Selain itu, waktu penemuan mayit tersebut berselang hari. Polisi menyebut potongan tubuh diduga korban mutilasi ditemukan di Pariaman, sementara kepalanya ditemukan di Padang.

Kasus ini mulanya terungkap saat Selasa, (17/6), seorang nelayan menemukan sosok tubuh di tepi aliran sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Tak ada kepala, tangan, dan kaki pada sosok mayit itu.

"Mayat ini tidak ada kepala, tidak ada kedua tangan dan kaki, termasuk perangkat kelamin juga tidak ada," kata Kapolsek Batang Anai, Iptu Wadriadi, mengutip detikaicom, Kamis (19/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potongan tubuh ditemukan di Pariaman

Namun Iptu Wadriadi menduga mayit itu laki-laki jika dilihat dari posturnya. Keesokan harinya, Rabu (18/6), potongan kaki ditemukan di Korong Talao Mundam, Nagari Ketaping, Padang Pariaman, alias berjarak sekitar 3 kilometer dari temuan pertama.

"Kalau merujuk pada penemuan (potongan) badan kemarin, ada indikasi ini bagian dari organ nan hilang," ucap Iptu Wadriadi.

Kepala ditemukan di Padang

Beberapa jam kemudian, tetap di hari nan sama, bagian kepala dari mayit itu ditemukan di letak TPI Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Lokasi ini tetap menjadi bagian dari aliran Sungai Batang Anai, tapi berjarak sekitar 6 kilometer dari letak pertama.

Alat kelamin hilang, autopsi tetap dilakukan

Polisi masih berupaya mengungkap kasus penemuan beberapa potongan tubuh manusia pada Selasa (17/6) dan Rabu (18/6). Polisi tetap menunggu autopsi mengenai identitas dan jenis kelamin mayit itu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Padang Pariaman Iptu AA Regi menerangkan potongan tubuh manusia itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar nan berada di Padang untuk autopsi dan identifikasi.

Proses autopsi dilakukan untuk mencari tahu identitas pasti dari korban, sekaligus untuk mengetahui apakah potongan tubuh nan ditemukan itu milik dari satu orang alias bukan. 

Sementara itu, Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Padang dr Herlinda mengatakan tim forensik belum bisa memastikan jenis kelamin dari potongan tubuh nan ditemukan itu. Begitu juga apakah potongan tubuh ini merupakan satu bagian.

Kepolisian menduga temuan potongan tubuh nan menghebohkan masyarakat Sumbar ini berangkaian dengan tindak pidana, tapi untuk memastikannya polisi menunggu hasil autopsi.

Warga mengaku kenal cincin terduga korban mutilasi

Sejumlah penduduk nan kehilangan personil keluarganya mendatangi RS Bhayangkara Padang untuk mengecek mayit tersebut. Warga nan mengecek jasad tersebut mengaku kehilangan personil family mereka berjulukan Septia Adinda, wanita berumur 25 tahun. Adinda telah lenyap hari sebelumnya.

Mayat tersebut disimpan di RS Bhayangkara Padang sejak Rabu malam hingga Kamis (19/6) dinihari. Warga nan mendatangi RS tersebut terdiri dari wanita dan laki paruh baya nan yang terdiri dari family Septia Adinda dan teman-temannya. Mereka pun panik usai memandang jasad korban.

Putri Wulan, salah satu kawan Septia Adinda, mengaku cincin nan terpasang tidak dimiliki oleh orang lain, lantaran dipesan dan didesain khusus. Maka itu dia menyakini mayit itu adalah temannya.

"Ada cincin persis milik dia (Septia Adinda). Itu cincin hanya dia nan punya, lantaran cincin itu didesain alias dipesan khusus. Dia saja nan punya," kata Wulan kepada wartawan.

Wulan mengaku Septia Adinda telah lenyap selama 4 hari. Terakhir kali, dia berkomunikasi dengan temannya itu soal rencana pengajuan pinjaman duit ke bank sebesar Rp 20 juta.

"Sabtu malam komunikasi sama saya. Dia tanya mau pinjam uang, pengurusan ke bank Rp20 juta, untuk keperluan temannya juga," ungkapnya.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/dal)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya