Kasus Jemaah Calon Haji Wafat Di Madinah, Kapuskes Haji Minta Jemaah Tak Forsir Tenaga Untuk Walimatus Safar

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Seorang jemaah calon haji Indonesia berjulukan Daimah binta Suwaryo dari kloter SOC 4 (Embarkasi Solo) wafat saat tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah pada Sabtu, 3 Mei 2025. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo mengatakan bahwa almarhumah sudah kelelahan sebelum berangkat.

"Karena aktivitas selama seminggu terakhir sebelum berangkatnya itu cukup tinggi. Makanya, kita himbau buat jemaah haji nan belum berangkat, tolonglah jika bisa seminggu, bagus, jika enggak bisa maksimal tiga hari sebelum berangkat, rehat total," kata Liliek ditemui di sela Orientasi dan Pembekalan PPIH Arab Saudi Terintegrasi di Asrama Haji Cipondoh, Tangerang, Senin, 5 Mei 2025.

Almarhumah disebutkan menggelar walimatus safar sebagai tradisi nan digelar untuk jemaah haji berpamitan kepada family dan kerabat. Umumnya, tuan rumah menerima banyak tamu datang ke kediaman. Aktivitas itu rupanya menguras energi, terutama bagi jemaah haji lansia.

"Teman-teman kesehatan kita tahu dia ada riwayat penyakit hipertensi, kemudian jantung juga. Hanya memang barangkali keasyikan mau berangkat ini, walimatus safar, jadi aktivitasnya tak terkendali," dia menerangkan.

Padahal, kondisi bentuk jemaah kudu betul-betul prima walaupun sudah lolos standar kesehatan (istitaah) sebagai prasyarat kepantasan jemaah haji untuk beragama di Tanah Suci. "Siapkan bentuk nan betul-betul bagus agar kelak pada saat dia (jemaah) keluar rumah, menuju ke embarkasi itu dalam kondisi nan sehat," ujar Liliek.

Risiko Tak Berangkat Haji Sesuai Jadwal Jika Tak Fit

Ia menerangkan, meski proses di embarkasi sudah berupaya dipersingkat, tetap ada aktivitas nan kudu dijalani masing-masing jemaah. Hal itu tak jarang menguras energi. "Ada paspor, gelang jemaah, kemudian pemeriksaan kesehatan. Ini juga memerlukan waktu, butuh energi," kata dia.

Untuk jemaah haji nan kondisinya dinilai belum layak, sambungnya, bisa ditunda keberangkatannya hingga dipastikan kondisinya stabil. "Terpaksa kelak ditunda keberangkatannya, ikut kloter nan berikutnya, enggak bisa bareng-bareng sama rombongannya, apalagi jika sakitnya parah sampai keberangkatannya ditunda tahun depan, berabe lagi, kan?" ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi Abdul Basir mengatakan jemaah haji nan meninggal bumi setibanya di Tanah Suci bakal dibadalhajikan alias diwalikan oleh pemerintah.

"Yang kedua kelak bakal diberikan asuransi sesuai dengan ketentuan nan telah diatur di Kementerian Agama," ujar Basir di Madinah, Minggu, 4 Mei 2025, dikutip dari Antara.

Kronologi Wafatnya Jemaah Haji Asal Embarkasi Solo

Kriteria jemaah calon haji nan boleh untuk dibadalkan hajinya di antaranya adalah jemaah calon haji nan meninggal di pondok embarkasi, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, alias di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah. Basir mengutip pernyataan suami almarhum nan juga peserta calon haji, Karno Karta, tidak ada tanda-tanda asing dari Daimah selama di perjalanan ke Tanah Suci.

Namun sesaat menjelang pesawat mendarat, Daimah meminta ke toilet, dan tak lama kemudian mengeluhkan kepala pusing, lampau tidak sadarkan diri. Ia kemudian dinyatakan meninggal bumi saat pesawat tiba di Bandara.

Jenazah Daimah langsung disalatkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di Pemakaman Baqi, salah satu tempat pemakaman di Madinah. Sang suami ikut menyaksikan proses pemulasaran jenazah hingga memandikan istrinya. Namun lantaran argumen emosional, Karno tak ikut ke proses pemakaman.

"Kondisi suaminya lumayan stabil, mudah-mudahan tetap semangat untuk melanjutkan ibadah haji sampai selesai," ujar Basir.

Selengkapnya