Kapan Conclave Pemilihan Paus Baru Akan Dimulai?

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Minggu, 27 Apr 2025 08:20 WIB

Vatikan mulai merencanakan menggelar Conclave alias pemilihan Paus baru setelah pemakaman Paus Fransiskus di Basilikia Santa Maria Maggiore, Roma, Sabtu (26/4). Kapan Conclave pemilihan Paus baru meneruskan Paus Fransiskus bakal dimulai? (REUTERS/Yara Nardi)

Jakarta, detikai.com --

Vatikan mulai merencanakan menggelar Conclave alias pemilihan Paus baru setelah pemakaman Paus Fransiskus di Basilikia Santa Maria Maggiore, Roma, Sabtu (26/4) waktu setempat.

Conclave kemungkinan digelar 15 hingga 20 hari setelah Paus Fransiskus wafat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan Conclave kemungkinan paling sigap digelar pada 6 Mei mendatang.

Suharyo merupakan kardinal nan memenuhi syarat untuk mengikuti conclave lantaran berumur di bawah 80 tahun.

"Conclave sendiri baru bakal mulai, baru bisa, sesudah 15 hari sesudah berpulangnya Paus. Jadi, paling sigap conclave mulai tanggal 6 Mei," kata dia usai misa Requiem di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (24/4).

Paus Fransiskus meninggal bumi pada 21 April. Sebelum itu, dia sempat dirawat di rumah sakit selama lebih dari sebulan lantaran pneumonia ganda.

Namun, Suharyo menekankan waktu penyelenggaraan conclave bakal diputuskan para kardinal di Vatikan apakah 6 Mei bisa langsung dimulai alias perlu persiapan lebih lanjut.

Dia bakal terbang ke Vatikan untuk mengikuti conclave pada 4 Mei. Jika pemilihan paus baru bakal digelar 6 Mei, Suharyo hanya punya sedikit waktu untuk berjumpa para kardinal lain.

Conclave dilakukan secara tertutup. Para kardinal bakal disumpah kerahasiaan mengenai proses ini, diisolasi, dan tak berkomunikasi dengan bumi luar.

Sejumlah nama kardinal digadang-gadang menjadi paus. Mereka di antaranya Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Malcolm Ranjith dari Sri Lanka, Kardinal Charles Bo dari Myanmar, Kardinal Robert Sarah dari Guinea, hingga sederet nama kardinal dari negara-negara Eropa.

Namun, para kardinal nan mengikuti conclave punya kewenangan memilih dan dipilih. Selain nama-nama nan sudah beredar tak menutup kemungkinan nama lain justru nan terpilih menjadi paus.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya