Kapal Bawa Bantuan Gaza Diserang Drone Di Tunisia, Dek Terbakar

Jakarta, detikai.com --

Salah satu kapal nan membawa support kemanusiaan ke Jalur Gaza bersama konvoi armada Global Sumud Flotilla (GSF), diserang pesawat tak berawak di perairan Tunisia, Selasa (9/9).

Dalam rilis resmi GSF, kapal nan membawa panitia pengarah armada itu mengalami kerusakan imbas kebakaran di dek utama dan penyimpanan di bawah dek.

GSF juga menyatakan bakal menyelidiki dugaan serangan drone dan bakal merilis hasilnya sesegera mungkin.

"Tindakan agresi nan bermaksud mengintimidasi dan menggagalkan misi kami tak bakal menghalangi kami," demikian menurut GSF, dikutip Reuters.

Mereka lampau menambahkan, "Misi tenteram kami untuk mematahkan pengepungan di Gaza dalam solidaritas dengan rakyat nan terus bersambung dengan tekad nan kuat."

Militer Tunisia telah membantah ada serangan drone ke kapal tersebut. Juru bicara Garda Nasional Tunisia mengatakan laporan soal gempuran itu "tak punya dasar kebenaran."

Menurut pemeriksaan awal, militer juga menyatakan ledakan itu berasal dari dalam kapal.

Setelah serangan ini, kapal berlabuh di pelabuhan Sidi Bou Said Tunisia. Orang ramai-ramai memadati pelabuhan tersebut. Beberapa dari mereka meneriakkan support untuk Palestina.

"Bebaskan Palestina," kata saksi mata Reuters.

Armada kapal-kapal GSF merupakan inisiatif internasional nan berupaya mengirimkan support kemanusiaan ke Gaza. Rombongan kapal ini diikuti delegasi dari 44 negara.

Selama agresi, Israel telah memblokade support kemanusiaan nan masuk ke Palestina di saat penduduk Gaza mengalami krisis pangan.

Komunitas internasional berupaya tetap mengirim support dengan via udara meski dianggap berisiko dan jalur laut meski tetap berisiko dirudal Israel.

Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Sejak saat itu Israel terus menyerang penduduk Palestina hingga menyebabkan lebih dari 62 ribu orang tewas.

(isa/dna)