Kadin Bakal Bangun 100 Dapur Makan Bergizi Gratis

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bakal terlibat dalam program prioritas pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu peran pengusaha, ialah membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan Kadin mendukung pemerintah dengan empat program quick win. Empat program ini nantinya bakal dibuatkan prototipe sebelum 17 Agustus 2025. Dalam mendukung tersebut, Kadin Indonesia telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, termasuk Badan Gizi Nasional.

Anindya menyebut telah berjumpa dan berbincang dengan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. Menurut Anin, Dadan menyambut baik dan membuka kesempatan kepada pengusaha untuk terlibat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin, Kepala Badan Gizi Nasional datang di Kadin. Kita berdiskusi, beliau ufah membuka lebar. Nah, teman-teman di sini silahkan. Titipan saya, administrasinya pasti rapi lantaran ini memakai APBN. Jadi, ini nan saya sampaikan," kata Anindya dalam aktivitas Pengukuhan Pengurus Kadin 2024-2029, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Salah satu kesempatan nan dapat terlibat dengan membangun SPPG 100 unit sebelum 17 Agustus. Anindya pun mendorong agar pengusaha nan terlibat kelak dapat memandang halangan dan mengatasinya.

Menurut Anindya, pemerintah telah meningkatkan jumlah SPPG nan semula 11 ribu menjadi 30 ribu. Anindya menilai perihal ini bukanlah jumlah nan kecil.

"Yang pertama MBG, makanan bergizi gratis. Nah, pemerintah telah menetapkan ada 11 ribu, mau menjadi 30 ribu dapur namanya SPPG sekarang. Jadi belajar saya, Satuan Pelayanan Pangan dan Gizi. Nah, jadi di sini kita membikin tugas-tugas nan konsentrasi untuk membikin up to sampai 100 SPPG sebelum 17 Agustus. Kita lihat apa kendalanya, lampau kita komunikasikan. Tapi dari Kepala Badan Gizi Nasional itu sangat terbuka," tambah Anindya.

Selain pembangunan SPPG, pengusaha juga dapat terlibat dengan memasok bahan baku nan dibutuhkan untuk menu MBG. Anindya menyebut pengusaha terbuka lebar untuk berperan-serta dalam 8 komoditas pangan, selain jagung dan padi.

"Tapi nan menarik daripada MBG ini, bukan saja ujungnya ialah dapurnya alias SPPG, tapi hilirisasinya. Nah, teman-teman di sini bisa berperan-serta dan 3 hari lampau kita berjumpa dengan Menteri Petanian, kita terbuka lebar untuk berperan-serta di 8 komoditas nan dibutuhkan, di luar, jagung dan padi. Ada cabai, ada kacang mete, ada palm oil, lampau dan lain-lain. Dan ini juga tentunya ditambah dari ternak, ayam, dan juga perikanan. Jadi, teman-teman, kenapa kita konsentrasi di MBG? Bukan seta merta hanya dapurnya, tapi turunan nan diciptakan," jelas dia.

(kil/kil)

Selengkapnya