ARTICLE AD BOX
BREAKING NEWS
detikai.com
Sabtu, 18 Jan 2025 07:05 WIB
Jakarta, detikai.com --
Pemerintah Israel akhirnya menyetujui gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera dalam rapat pada Jumat (17/1) malam waktu setempat.
Kantor Perdana Menteri Israel dalam rilis resmi menyatakan kabinet menteri nan berisi 33 orang menyetujui gencatan senjata usai debat berjam-jam, demikian dikutip CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan tersebut menandakan kesepakatan gencatan senjata bisa mulai bertindak besok, Minggu (19/1).
Gencatan senjata terbagi dalam tiga fase. Di fase pertama, kesepakatan ini berjalan selama 43 hari.
Fase pertama mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak, dan lansia, serta penghentian serangan hingga masuknya lebih banyak support kemanusiaan.
Fase kedua, bermaksud mengakhiri perang, termasuk pula pembebasan sandera laki-laki oleh Hamas sebagai tukar atas dibebaskannya sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.
Fase ketiga, pemulangan jenazah maupun sisa-sisa tubuh sandera serta penerapan rencana rekonstruksi Gaza.
Sebelum keputusan kabinet penuh Israel muncul, kabinet majelis keamanan terlebih dulu menggelar rapat dan menyetujui gencatan senjata ini.
"Setelah menimbang semua aspek politik, keamanan, dan kemanusiaan; dan pemahaman bahwa kesepakatan nan diusulkan mendukung tercapainya tujuan perang," demikian keterangan kabinet keamanan, dikutip dari CNN.
Rapat kabinet digelar setelah instansi PM Israel mengonfirmasi tim negosiasi mereka dan Hamas sepakat gencatan senjata di Doha, Qatar.
Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Imbas operasi mereka, lebih dari 46.000 orang meninggal dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.
(isa/end)