Jd Vance, Sosok Pro-israel Dahulu Rival Trump Kini Jadi Wapres

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Selasa, 21 Jan 2025 14:08 WIB

Jakarta, detikai.com --

Wapres terpilih Amerika Serikat, JD Vance bakal dilantik sebagai Wakil Presiden ke-50 AS pada Senin (20/1) pagi WIB alias Selasa. (21/1) awal hari WIB.

Vance bakal jadi orang nomor dua di AS setelah menjalani pelantikan. Ia punya pekerjaan mentereng di bumi militer hingga politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vance lahir dengan nama original James Donald Bowman pada Agustus 1984 di Middletown, Ohio. Ia mengubah nama jadi James David Vance setelah tinggal berbareng ayah tirinya sejak berumur 6 tahun.

Lika-liku hidup Vance semakin menjadi lantaran sang ibu kecanduan obat-obatan terlarang dan alkohol. Ayah tirinya juga meninggalkan mereka sehingga Vance terpaksa tinggal berbareng kakek dan neneknya hingga remaja.

Usai lulus sekolah menengah atas, Vance mendaftar ke Korps Marinir AS sebagai wartawan militer dan pernah dikirim ke Irak. Dia juga menempuh pendidikan di Universitas Negeri Ohio pada 2009.

Ia jadi sorotan lantaran sepak terjang politik nan pernah jadi rival Donald Trump. Vance pernah menyatakan sikap anti-Trump pada pemilihan presiden AS 2016 lampau ketika menyebut Donald Trump sebagai orang nan bodoh, tercela, hingga menyamakannya dengan Adolf Hitler.

Namun kemudian Trump justru memutuskan Vance sebagai duetnya di pemilu 2024. Kendati demikian, sorotan kepada Vance tak luntur lantaran beragam komentarnya soal rumor di luar negeri, termasuk soal agresi militer Israel di Jalur Gaza.

Vance menyalahkan Presiden Joe Biden lantaran dianggap mendukung Hamas. Ia juga menyarankan AS tidak memberi perlindungan imigrasi unik kepada penduduk Palestina.

Tak hanya itu, Vance menganggap pengetatan support biaya AS ke Israel dianggap sebagai perihal nan tidak masuk akal. Narasi kepercayaan turut dibawa-bawa Vance demi memberi support terhadap Benjamin Netanyahu.

Sindiran berbalut kepercayaan pun pernah dilontarkan Vance ketika menyebut Inggris sebagai 'Negara Islam' dalam pidato di Konferensi Konservatisme Nasional pada Juli 2024 lalu.

Gelombang konservatif turut memenangkan pasangan Donald Trump dan JD Vance. Pada November 2024, mereka dinyatakan menang pemilu AS dengan mendapatkan 312 bunyi electoral vote, berbanding 226 milik Kamala Harris.

(ikw/bac)

Selengkapnya