ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
James Gunn menganggap penyebab industri movie sedang loyo di Amerika Serikat dan dunia adalah lantaran movie dengan naskah nan jelek lantaran belum matang.
Dalam perbincangan dengan Rolling Stone dan diberitakan Hollywood Reporter pada Senin (16/6), Gunn menyebut banyak movie jelek dirilis lantaran kepalang sudah menetapkan tanggal produksi dan penayangan sementara naskah belum siap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya percaya bahwa argumen kenapa industri movie sekarang sekarat bukan lantaran orang sekarang sudah tak mau menonton movie lagi alias lantaran movie di rumahan jadi makin bagus," kata Gunn.
"Alasan utamanya adalah lantaran orang-orang bikin movie tanpa naskah nan betul-betul selesai," lanjutnya seperti diberitakan Hollywood Reporter.
Sutradara movie Marvel nan sekarang jadi bos DC Studio berbareng Peter Safran itu mengatakan dirinya menerapkan bahwa movie superhero nan bakal dia produksi tidak bakal betul-betul digarap sebelum naskahnya selesai.
Gunn apalagi menyatakan sudah menghentikan sebuah proyek di studio tersebut lantaran argumen naskah itu.
"Semua orang mau bikin film. Begitu lampu hijau, langsung nge-gas. Naskahnya padahal belum siap. Dan saya tidak bisa membikin movie jika naskahnya belum bagus," kata James Gunn.
"Dan kami sungguh beruntung sejauh ini, lantaran naskah Supergirl sudah bagus banget sejak awal. Dan kemudian Lanterns datang, dan naskahnya betul-betul bagus. Clayface, juga begitu. Bagus banget," kata Gunn.
"Jadi kami mempunyai naskah-naskah nan sangat beruntung alias mempertimbangkan pilihan kami alias apapun lah pilihannya."
James Gunn dikenal luas sebagai penulis dan sutradara salah satu saga Marvel Cinematic Universe, Guardians of the Galaxy.
[Gambas:Video CNN]
Tiga movie Guardians of the Galaxy dikenal menuai banyak pujian, dengan skor kritikus di laman Rotten Tomatoes sebesar 92% untuk movie pertama, 85% untuk movie kedua, dan 82% untuk movie ketiga.
Namun Gunn juga mempunyai movie nan dia tulis dan ataupun garap dengan penilaian jelek dari kritikus dan penonton di laman Rotten Tomatoes, seperti The Beiko Experiment (2016) ialah 55% dari kritikus dan 40% dari penonton.
Selain itu, ada juga Movie 43 (2013) dengan nilai 5% dari kritikus dan 24% dari penonton, dan Super (2010) dengan 50% dari kritikus dan 56% dari penonton.
(end)