Jadi Bank Terbesar Ke-6, Bsi Kebanjiran Dana Murah

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengungkapkan upaya BSI tetap tumbuh secara stabil ditopang oleh likuiditas tinggi dan rasio finansial nan terjaga.

Hery menegaskan upaya BSI tumbuh baik lantaran strategi "new game changer" menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan. Di samping itu, dirinya juga menyebut beberapa inisiatif strategis lain termasuk transformasi platform digital platform.

Pertumbuhan tinggi nan stabil ini membikin BSI menjadi semakin kompetitif di antara sejumlah bank nasional lainnya. Hery mengungkapkan saat ini BSI merupakan bank terbesar ke-6 di Indonesia dari sisi aset nan tumbuh 17% secara tahunan.

Selain itu, dari sisi biaya murah (current account saving account/CASA) BSI juga mencatatkan keahlian cemerlang, kala likuiditas menjadi tantangan berat pelaku industri perbankan lainnya.

"Dana murah (CASA BSI) mencapai Rp 133 triliun, tumbuh double digit 12,70%," sebut Hery dalam paparan keahlian finansial BSI tahun 2024, Kamis (6/2/2025).

Dirinya juga mengungkapkan dengan biaya murah nan melimpah biaya dana (cost of fund) perusahaan bisa turun menjadi 0,83% alias membaik 31 pedoman poin (bps).

"Cash coverage tumbuh 165% meningkat 66 bps, rasio fee based income (FBI) tumbuh 2,15% menjadi 14%, ROA tumbuh jadi 2,49% dan ROE tumbuh jadi 17,77%," jelas Hery.

Kondisi tersebut pada akhirnya menjadi katalis utama performa keuangan BSI yang cemerlang.

"BSI dapat mencetak untung Rp 6,2 triliun di bulan November tumbuh 21,55% dan di Desember 2024 (laba BSI) mencapai Rp 7,01 triliun," pungkas Hery.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Berebut" Likuiditas Era Trump Jilid II, Perbankan Harus Apa?

Next Article Harga Saham Terbang dan Tembus ATH, Dirut BSI (BRIS) Buka Suara

Selengkapnya