Israel Pastikan Gencatan Tak Dimulai Jika Nama Sandera Hamas Belum Ada

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Minggu, 19 Jan 2025 13:15 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan menginstruksikan jejeran militernya agar tak memulai gencatan senjata sebelum Hamas memberikan daftar nama sandera. Ilustrasi. PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan menginstruksikan jejeran militernya agar tak memulai gencatan senjata sebelum Hamas memberikan daftar nama sandera. (REUTERS/Ronen Zvulun)

Jakarta, detikai.com --

Media lokal Israel, Ynet News, telah melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menginstruksikan pada militernya agar tak memulai gencatan senjata sebelum Hamas memberikan daftar nama sandera nan dibebaskan.

Melansir Al Jazeera, namun demikian, media tersebut tak memberikan rincian tambahan.

Laporan itu muncul usai media Israel menyebut bahwa Hamas belum memberikan tiga nama sandera wanita nan semestinya dibebaskan hari ini, pukul 6.30 pagi waktu setempat alias 13.30 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas sendiri telah mengeluarkan pernyataan mengenai perihal tersebut melalui Telegram. Mereka menegaskan kembali komitmennya terhadap ketentuan perjanjian gencatan senjata.

Hingga saat ini, Hamas sendiri belum menyerahkan daftar nama sandera nan dibebaskan.

Hamas menyebut, keterlambatan penyerahan nama-nama tawanan nan bakal dbebaskan pada tahap pertama disebabkan oleh argumen teknis di lapangan.

Sebelumnya, ahli bicara Netanyahu mengatakan, Israel semestinya menerima daftar nama 33 sandera Hamas nan bakal dibebaskan pada gencatan senjata fase pertama pada Sabtu pukul 16.00 waktu setempat.

Netanyahu mengatakan, Israel berkuasa melanjutkan perang umpama perjanjian gencatan senjata dengan Hamas gugur. Ia percaya diri dengan support nan diberikan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump jika Hamas tak mematuhi kesepakatan.

"Jika kami perlu kembali berperang, kami bakal melakukannya dengan langkah baru, dan kami bakal melakukannya dengan kekuatan besar," ujar Netanyahu.

Israel dan Hamas menyepakati adanya gencatan senjata pada Rabu (15/1) lalu.

Ada tiga fase gencatan senjata. Pertama, berjalan selama 42 hari meliputi pembebasan sandera Hamas dan tahanan Palestina di Israel. Israel juga diharuskan menghentikan serangan ke Gaza.

Pada fase kedua, para sandera nan tetap hidup bakal dibebaskan. Ratusan tahanan Palestina di Israel juga bakal dilepas. Israel juga bakal menarik semua pasukan dari Gaza.

Sementara fase ketiga mencakup pengembalian jenazah dan sisa-sisa tubuh sandera.

(asr/asr)

Selengkapnya